Connect with us

Ragam

Support Pembelajaran Jarak Jauh, Puluhan Anak di Pelosok Peroleh realme C20

Published

on

FEM Indonesia – Proses belajar mengajar dengan kondisi apapun harus berjalan. Pun seperti sekarang dimana pandemic Covid-19 masih melanglang buana. Pembelajaran jarak jauh atau PJJ akhirnya sebagai solusi agar anak-anak tetap bisa mengenyam pendidikan.

Namun kenyataannya sampai saat ini, belum semua anak Indonesia memiliki perangkat penunjang, semisal smartphone.

Ikut bertanggung jawab dalam mencerdaskan bangsa, produsen smartphone realme membagikan puluhan telepon selular seri C20 kepada para pelajar di pelosok Indonesia.

“Rasanya kami juga ikut bertanggung jawab untuk membantu generasi muda menggapai potensi pendidikannya. Di bulan Ramadan tahun ini, kami akan #BeTheLight dan menjadi terang dengan membagikan puluhan realme C20 kepada siswa di pelosok Indonesia yang membutuhkan smartphone untuk melanjutkan pendidikan,” kata Marketing Director realme Indonesia, Palson Yi baru-baru ini.

Ia mengungkapkan tema #BeTheLight yang diambil juga pada aksi ini sejalan dengan Dare to Leap, dimana realme selalu memotivasi anak muda untuk berani mendobrak batas yang ada. Sehingga diharapkan dapat memicu motivasi anak-anak sekolah untuk tetap semangat menimba ilmu walau tanpa tatap muka.

“Kami berharap realme C20 kami dapat memotivasi mereka untuk bersinar dan meraih masa depan yang lebih cerah,” jelasnya.

Sementara itu Fund Development & Communications Director SOS Children’s Villages Indonesia, Sumanda Tondang mengaku senang dapat bekerjasama dengan realme untuk mendistribuskan smartphone ke pelbagai daerah terpencil, seperti Banda Aceh, Flores, Palu dan Meulaboh.

“Di saat pandemi merebak, anak-anak di seluruh dunia tidak bisa bersekolah. Mereka hanya bisa belajar daring di rumah masing-masing, termasuk anak-anak kita di Indonesia. Namun, sayangnya tidak semua anak di negeri ini punya kesempatan yang sama untuk memiliki akses pendidikan daring atau jarak jauh. Banyak anak-anak di daerah terpencil belum mendapatkan bantuan untuk mendukung kegiatan pembelajaran jarak jauh mereka,” tuturnya.

Sebab itu, organisasi sosial nirlaba yang berkomitmen untuk memberikan pengasuhan alternatif berbasis keluarga dan pemenuhan hak kepada anak-anak yang telah atau berisiko kehilangan pengasuhan orang tua ini juga angkat topi atas inisiatif realme untuk ikut membantu pemerintah dalam hal pendidikan di masa pandemic.

“Kami bersyukur atas inisiatif dari realme yang menjangkau anak-anak di daerah terpencil sehingga mereka punya kesempatan yang sama untuk dapat melanjutkan kegiatan belajar daring dan menggapai impiannya,” kata Sumanda. [foto : dokumentasi/teks : denim]

FEM Travel

Perluas Jaringan Pasar, OYO Luncurkan Program SuperAgent

Published

on

FEM Indonesia, Jakarta – Seolah tak henti berinovasi, platform penyedia akomodasi, OYO kembali meluncurkan program anyar. Adalah SuperAgent, sebuah program yang dirancang untuk memberdayakan individu, komunitas, dan pelaku industri pariwisata untuk memperoleh penghasilan tambahan tanpa modal awal.

Selain itu dengan SuperAgent, OYO tidak hanya ingin memperluas jangkauan pasarnya secara offline, tetapi juga memperkuat hubungan dengan pelaku lokal yang memahami kebutuhan wisatawan setempat, sehingga dapat mendorong pertumbuhan pemesanan secara berkelanjutan di seluruh wilayah Indonesia.

Country Supply and Operational Head OYO Indonesia, Hendro Tan mengatakan, “Kami sangat antusias dengan kesuksesan awal SuperAgent dan bangga melihat begitu banyak individu yang sudah merasakan manfaat dari platform ini. Inisiatif ini tidak hanya memperluas saluran distribusi kami, tetapi juga memberdayakan komunitas lokal untuk tumbuh bersama kami. Kami melihat potensi besar di Indonesia dan berkomitmen untuk mempercepat pengembangan program ini dalam waktu dekat,” paparnya.

Hendro menambahkan sejak program ini diluncurkan 800 agen perjalanan yang telah terdaftar sehingga dapat memberikan akses langsung terhadap lebih dari 3.000 properti OYO di seluruh Indonesia dan memungkinkan untuk memberikan layanan pemesanan yang cepat, fleksibel, dan terjangkau bagi pelanggan.

Selain itu OYO juga menawarkan insentif menarik bagi para agen. Besaran komisi untuk para SuperAgent hingga 11,5% untuk pemesanan di hari kerja dan 12,5% di akhir pekan selama bulan Mei, serta jaminan harga terbaik untuk pelanggan guna meningkatkan kepercayaan dan pendapatan agen. [foto : dokumentasi/teks : denim]

Continue Reading

Ragam

Dimsum Kreasi Emaks Wira, Solusi Ekonomi Keluarga

Published

on

FEM Indonesia, JAKARTA – Dalam rangka mendorong kemandirian ekonomi keluarga, Wiratama CS kembali menggelar program pelatihan EMAKS WIRA dengan fokus pada keterampilan pembuatan dimsum rumahan.

Kegiatan ini berlangsung di wilayah RT 06 RW 01, Condet, Pasar Rebo, Jakarta Timur, dan diikuti dengan antusias oleh para ibu rumah tangga setempat.

Mengusung tema “Dimsum Kreasi Emak, Solusi Ekonomi Keluarga”, pelatihan ini bertujuan memberikan bekal keterampilan yang mudah dipraktikkan dan berpotensi menjadi sumber penghasilan tambahan. Para peserta terlihat antusias menyimak setiap tahapan pembuatan dimsum, dari persiapan bahan hingga teknik pengemasan.

Pelatihan dipandu langsung oleh Bang Fajar, seorang pelaku usaha kuliner yang telah lama berkecimpung dalam dunia makanan beku. Ia membagikan berbagai tips dan trik agar produk dimsum yang dibuat memiliki kualitas yang baik serta mampu bersaing di pasar.

Dalam penyampaiannya, Bang Fajar menekankan pentingnya inovasi dalam produk serta pemanfaatan media digital untuk memperluas jangkauan pemasaran. Menurutnya, usaha kuliner seperti dimsum memiliki potensi besar jika digeluti dengan serius dan konsisten.

“Dimsum itu peluang. Bahannya sederhana, cara buatnya bisa dipelajari, dan pasarnya luas. Kalau ibu-ibu serius, ini bisa jadi sumber penghasilan tambahan,” ujar Bang Fajar kepada peserta.

Sementara itu, Direktur Wiratama CS, Deni Gunawan mengatakan, program ini tidak hanya memberikan keterampilan teknis, tetapi juga membangun rasa percaya diri dan semangat kewirausahaan bagi para ibu. Selain itu, pelatihan semacam ini juga memperkuat rasa kebersamaan dan saling dukung di antara warga.

“Setelah mengikuti pelatihan ini, para peserta diharapkan mampu memulai langkah awal dalam membangun usaha mandiri. Dengan demikian, ketahanan ekonomi keluarga bisa diperkuat secara nyata dan berkelanjutan,” kata Deni.

Salah satu peserta pelatihan mengaku sangat senang bisa mendapatkan ilmu baru yang dapat langsung diterapkan di rumah. Ia merasa semakin termotivasi untuk mulai mencoba usaha kecil-kecilan dari dapur sendiri.

“Alhamdulillah, saya jadi tahu cara bikin dimsum yang enak dan menarik. Insya Allah mau coba jualan kecil-kecilan dari rumah,” ungkapnya dengan semangat.

Kegiatan ini menjadi bukti bahwa pemberdayaan ekonomi bisa dimulai dari lingkungan terkecil, yaitu keluarga. Melalui pelatihan sederhana namun aplikatif seperti ini, jalan menuju kemandirian ekonomi semakin terbuka lebar.

Continue Reading

Lifestyle

Sokong Wisata Badui Luar, Germany Briliant Resmikan Saung Kamar Mandi

Published

on

FEM Indonesia, Banten – Diakui keberadaan kamar mandi merupakan salah satu sarana penunjang pariwisata. Dengan adanya kamar mandi, para wisatawan dapat menyalurkan hasrat untuk buang air kecil, buang air besar maupun mandi.

Melihat pentingnya hal tersebut, belum lama ini, produsen perlengkapan kamar mandi Germany Brilliant (GB) berkolaborasi dengan Lembaga Sertifikasi Profesi Desain Interior Indonesia (LSPDII) dan Bazar Bangunan meresmikan saung kamar mandi di Badui Luar, Banten.

General Manager Germany Brilliant, Yapto Wijaya mengatakan, ihwal kolaborasi membuat saung kamar mandi lantaran belum adanya sarana ini baik untuk wisatawan maupun masyarakat Badui sendiri.

“Kami berdiskusi dengan tokoh-tokoh adat Badui Luar serta melibatkan para arsitek Badui untuk membantu pembuatanya agar saung kamar mandi sesuai dengan aturan adat budaya Badui. Bagi kami pembuatan saung kamar mandi sangat diperlukan karena jika kita berbicara aktivitas wisata keseharian di Badui sudah pasti membutuhkan saung kamar mandi. Hal ini juga sejalan dengan salah satu program CSR (Corporate Social Responsibility) GB,” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan, waktu pengerjaan untuk satu saung kamar mandi yang airnya dialirkan langsung dari gunung membutuhkan lebih kurang 14 hari.  

“Saat ini kita buat lima saung kamar mandi di daerah Badui luar, yakni di wilayah Kaduketug 1, Kaduketug 2, Kaduketug 3, Legok Jeruk dan Cicakal Muara yang disesuaikan dengan adat setempat,” katanya Yapto.

Di tempat yang sama, Direktur LSPDI-Desain Interior, Rohadi menambahkan pengerjaan kolaborasi saung kamar mandi hingga selesai membutuhkan proses yang panjang. Terlebih menyesuaikan dengan adat baik secara konsep desain mapun bahan material.

“Lebih tiga kali saya bawa desain kamar mandi ke sini tetapi jika mereka bilang tidak pas ya tidak, masyarakat Badui saya menjunjung tinggi aturan adat sampai hal terkecil sekalipun,” jelasnya.

Sedangkan Ketua Adat Kampung Badui Luar, Jaro Oom sangat senang dengan adanya saung kamar mandi seraya berharap dapat meningkatkan jumlah wisatawan.

“Alhamdulillah khususnya kepada GB, LSPDI, Bazar Bangunan dan tim lainnya. Pembuatan saung kamar mandi ini sangat berguna bukan hanya untuk masyarakat tetapi juga untuk wisatawan agar lebih nyaman saat ke saung cai. Kami berharap wisawatan juga akan semakin banyak datang kesini,” ucapnya.

Pada peresmian saung kamar mandi ini hadir pula HDII, IAI, mahasiswa Universitas Pradita dan Universitas Interstudy. Selain belajar mengenai budaya, desain bentuk khas rumah Badui, desain lumbung padi dan lain-lain, pula memberikan bantuan sembako. [foto : dokumentasi/teks : denim]

Continue Reading
Advertisement
Advertisement

Trending