Movie & TV
Tampilkan Happy Salma dan Putri Marino, Film Misteri Horor, “Tebusan Dosa” Rilis Teaser Poster
FEM Indonesia Taiwan — Film Misteri horor pertama persembahan rumah produksi Palari Films, “Tebusan Dosa” yang disutradarai Yosep Anggi Noen, merilis official teaser poster dan trailer melalui kanal media sosial dan Youtube Palari Films.
Dalam teaser poster, diperlihatkan sosok perempuan tua misterius dengan wajah tak dikenal. Tangan sosok tersebut memegang anak kecil perempuan yang mengenakan gaun merah. Keduanya seperti berada dalam dunia lain.
Sementara Happy Salma dan Putri Marino, yang berada di samping keduanya, terlihat dengan begitu jelas. Di bagian tengah poster, terdapat tagline: “Saatnya Menebus Dosamu”. Teaser poster film misteri horor “Tebusan Dosa” memberikan petunjuk tentang sosok yang akan menghantui serta para karakter utama di film ini.
Sementara dalam teaser trailer diperlihatkan Happy Salma yang memerankan sebagai Wening, tengah dalam proses pencarian anak perempuannya yang hilang, Nirmala. Putri Marino (berperan sebagai Tirta), yang turut membantu Wening dalam mengungkap misteri hilangnya Nirmala. Dan Tirta adalah kreator konten podcast horor. Namun, dalam potongan-potongan adegan yang ditunjukkan, ada rahasia yang belum terungkap.
“Tebusan Dosa” berkisah tentang Wening (Happy Salma), seorang ibu yang mengalami hari tragis ketika anak perempuannya yang berusia 11 tahun, Nirmala, hilang setelah mereka mengalami kecelakaan. Di kecelakaan tersebut, ibu Wening juga meninggal dunia.
Wening kemudian melakukan pencarian terhadap Nirmala, dibantu oleh Tetsuya (diperankan oleh aktor Jepang, Shogen), seorang peneliti Jepang yang tinggal di desa Wening. Ketika menghadapi rasa putus asa, Wening bertemu dengan kreator konten siniar (podcast) misteri horor bernama Tirta (Putri Marino) yang kemudian turut membantu. Semasa pencarian Nirmala, Wening terus dihantui kehadiran hantu ibunya yang telah meninggal. Sementara rahasia gelap dari suaminya perlahan terungkap.
Film ini menjadi kolaborasi pertama kalinya untuk Happy Salma dan Putri Marino. Sementara ini menjadi kolaborasi ketiga Putri Marino bersama Palari Films setelah “Posesif” (2017) dan “Kabut Berduri” (2024).
Sementara itu, Shogen merupakan aktor Jepang yang sebelumnya telah banyak membintangi film-film yang mendapat sorotan di festival film internasional seperti “Genshan Punch (2021, world premiere dan mendapat penghargaan Kim Jiseok Award di Busan International Film Festival), serta “December” (nominasi Kim Jiseok Award di Busan International Film Festival 2022).
Selain menyutradarai, Anggi Noen juga menulis skenario bersama Alim Sudio. Film “Tebusan Dosa” diproduseri Muhammad Zaidy dan Meiske Taurisia. Produser Muhammad Zaidy menjelaskan, film “Tebusan Dosa” menjadi kolaborasi perdana Palari Films bersama sutradara Anggi Noen, sekaligus menjadi film bergenre perdana mereka.
“Yosep Anggi Noen selalu mengeksplorasi sisi artistik di setiap film-film yang disutradarainya. Dalam kolaborasi perdana Palari Films bersamanya, kami percaya Anggi Noen dapat menciptakan film misteri horor yang autentik dan menawan,” kata produser “Tebusan Dosa” Muhammad Zaidy.
Sementara itu, Anggi Noen yang selama ini dikenal melalui karya-karya film arthouse dan dramanya, belakang juga mulai mengeksplorasi film genre. Setelah menggarap film bergenre kriminal-distopia, kini Anggi merasa tertantang untuk menggarap film misteri horor melalui “Tebusan Dosa”.
“Saya merasa tertantang untuk membuat film misteri horor, sebuah genre yang disukai oleh banyak penonton di Indonesia dan di seluruh dunia. Fokus dari film ini adalah seorang ibu yang kehilangan anaknya,” kata sutradara “Tebusan Dosa” Anggi Noen.
“Tebusan Dosa” akan menjadi film misteri horor yang begitu dinantikan dari Palari Films dan Yosep Anggi Noen. Palari Films sejauh ini telah meraih berbagai penghargaan di dalam negeri juga internasional, diantaranya Golden Leopard di Locarno International Film Festival. Begitu juga Anggi Noen yang karya-karyanya selalu dinantikan penonton internasional.
Film-filmnya juga telah menerima berbagai penghargaan dari berbagai festival film internasional seperti Locarno International Film Festival dan Busan International Film Festival.
Movie & TV
‘Women from Rote Island’ Wakili Indonesia di Oscar ke-97 Amerika Serikat
FEM Indonesia, Jakarta – Film terbaik FFI 2023 Women from Rote Island mewakili Indonesia ke ajang piala Oscar ke 97 yang akan digelar di Kodak Theater, Amerika Serikat, Maret 2025 nanti.
Film yang disutradarai Jeremias Nyangoen ini terpilih oleh Komite Seleksi Oscar Indonesia 2025 yang diketuai Deddy Mizwar selaku Ketua PPFI.
Anggota-anggotanya adalah Cesa David Lukmansyah, Edwin Nazir, Garin Nugroho, Ilham Bintang, Ratna Riantiarno, Slamet Rahardjo, Thoersi Argeswara dan Widyawati.
“Indonesia unjuk gigi di Oscar. Ini langkah besar. Bukan hanya merebut Oscar untuk kategori feature film berbahasa non-Inggris. Tapi kita juga berjuang agar perfillman RI dikenal di dunia,” kata Deddy Mizwar.
Untuk itu, Deddy Mizwar juga menyoal dana untuk promosi dan pasang iklan di Amerika sangat kurang. “Kita bersaing dengan film-film dari negara lain. Dana untuk promosi iklan masih kurang kuat. Tapi kita tetap optimis agar bisa masuk nominasi,” tegas Deddy Mizwar.
Indonesia sudah 26 kali ikut berpartisipasi di Oscar. Namun, tak satu pun film RI yang berhasil masuk nominasi. Film-film RI yang dikirim ke Oscar antara lain Naga Bonar, Kucumbu Tubuh Indahku, Perempuan Tanah Jahanam, Autobiography, Ngeri Ngeri Sedap dan masih banyak lagi film lain.
Produksi Bintang Cahaya Sinema dan Langit Terang Sinema ini berkisah tentang Martha, seorang TKI ilegal yang mengalami kekerasan seksual saat kerja di Malaysia. Tak tahan, Martha kemudian pulang ke kampungnya di Rote, NTT.
Namun, di Rote, ia memperoleh stigma yang diterima masyarakat. Film ini sebelumnya sempat diikutkan di Cannes FF dan diputar di Busan International FF 2024.
Movie & TV
Film ‘Terkutuk’, Terjebaknya Jurnalis Foto dikengerian Rumah Susun Pemukiman Padat Jakarta
FEM Indonesia, Jakarta – Film horor Terkutuk yang dibintangi aktris Atiqah Hasiholan dan Amir Ahnaf diproduksi 4Wards Pictures dan Capo Dei Capi Film, menyajikan kisah menyeramkan yang dipadukan dengan kritik sosial mengenai kehidupan di rumah susun.
Film horor ini mengisahkan Radha (Atiqah Hasiholan), seorang jurnalis foto yang tengah menghadapi tekanan dalam kehidupan profesional dan pribadinya. Setelah terlibat dalam sebuah kasus yang mengancam kariernya, Radha bersama anak laki-lakinya yang berusia 8 tahun terpaksa pindah ke rumah susun.
Namun, keanehan mulai terungkap ketika mereka menemukan ruang khusus untuk pencucian klise foto di unit yang mereka tempati, yang menunjukkan penghuni sebelumnya juga seorang fotografer. Tak hanya itu, kejadian aneh semakin berkembang ketika Radha menerima sebuah paket misterius tanpa alamat atau pengirim yang jelas.
Keputusannya untuk membuka paket tersebut memicu serangkaian teror yang menghantui mereka di rumah susun tersebut.
Atiqah Hasiholan mengaku perannya sebagai Radha cukup menantang, terutama karena karakter Radha memiliki gangguan kejiwaan. “Aku jadi Radha, dia jurnalis yang pindah ke rumah susun dan menemukan banyak kejanggalan di sana. Tantangannya, Radha ini punya gangguan kejiwaan, jadi aku harus benar-benar memahami perasaan dan lingkungannya,” kata Atiqah di Jakarta Pusat belum lama ini.
Sementara Amir Ahnaf, aktor asal Malaysia ini, mengatakan film Terkutuk debutnya main di film horor. Selain itu, sekaligus peran utama pertama di industri film Indonesia. Di film tersebut, Amir Ahnaf berperan sebagai Joko yang karakter seorang pria ceplas-ceplos. “Saya cuma punya waktu dua minggu untuk belajar Bahasa Indonesia sebelum syuting. Itu berat, tapi saya berusaha semaksimal mungkin,” katanya.
Sementara Sutradara Andi Bachtiar Yusuf menjelaskan film Terkutuk awalnya berjudul The Parcel, namun judulnya diubah menjadi Terkutuk untuk menghindari kesan bahwa film ini berhubungan dengan Lebaran. “Takut dikira film tentang lebaran, makanya diganti. Terkutuk lebih cocok karena cerita ini tentang tempat yang memang dikutuk,” jelasnya.
Selain Indonesia, Terkutuk juga akan tayang di beberapa negara Asia Tenggara seperti Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Singapura, memperluas jangkauan ceritanya ke audiens internasional. Seperti beberapa karya sebelumnya, sutradara yang karib disapa Ucup ini, kembali menyelipkan kritik sosial yang mendalam dalam film ini.
Terkutuk tidak hanya bercerita tentang teror yang mengancam kehidupan Radha dan anaknya, tetapi juga menyoroti isu pemukiman padat penduduk di Jakarta.
Selain Atiqah Hasiholan, film Terkutuk juga dibintangi oleh sejumlah artis ternama seperti Putri Ayudya, Baim Wong, Whani Dharmawan, Aditya Lakon, Achi Breyvi, Reza Maulana, dan dua pemain asal Malaysia, Amir Ahnaf dan Nora Danish. Film akan tayang di Bioskop direncanakan pada 5 Desember 2024
Movie & TV
Film ‘Guna Guna Istri Muda’, Keluarga Hancur Akibat Ilmu Hitam
FEM Indonesia – Remake film Guna Guna Istri Muda berjudul sama yang dibuat pada tahun 1977 silam dan disutradarai Bz Kadaryono. Kali ini, Falcon Pictures dengan sutradara Razka Robby Ertanto, menggaet sederet bintang terkenal bermain di film horor ini.
Dalam film garapan terbaru ini dipasang nama Anjasmara, Lulu Tobing, Carissa Perusset, Donny Damara, Elang El Gibran, Happy Salma, Abidzar Al Ghifari, Amanda Soekasah, TJ Ruth dan Ara Ajisiwi.
Film bercerita dari sebuah rumah tangga yang harmonis, Burhan (Anjasmara) dan Vivian (Lulu Tobing). Kehidupan mereka mulai goyah ketika Burhan bertemu Angel (Carissa Perusset). Hubungan ini terlarang. Bahkan, Angel akhirnya dinikahi dan mendapatkan cinta sepenuhnya dari Burhan. Sebagai istri muda.
Namun, Angel ternyata bukan wanita baik-baik. Ia juga terpikat dengan keponakan suaminya yang bernama Leo (Abidzar Al Ghiffari). Vivian berusaha menggagalkan perbuatan tersebut. Sedangkan Angel minta bantuan dukun mbah Sumi (Happy Salma) untuk menyiksa Vivian.
“Film ini berkisah pada istri muda yang menggunakan ilmu hitam untuk menghancurkan keluarga Burhan dan Vivian,” kata sutradara Razka Robby Ertanto.
Sementara Anjasmara merasa senang sekaligus deg-degan atas film ini yang akan dirilis 27 November 2024. “Bagaimana feedback penonton, saya ingin tahu pada gala premiere malam ini,” beber Anjasmara.
Lulu Tobing yang ‘come back’ total bermain di film ini. “Sinerginya kuat dan solid. Seluruh pemeran berkualitas pol,” tutur Lulu Tobing.
Penulis naskah oleh Alim Sudio dan Titien Wattimena, ‘Guna Guna Istri Muda’ 2024 tampaknya dibuat dengan skenario yang kuat dan seni peran pemain yang boleh diacungi jempol.
Kalau Guna Guna Istri Muda 1977 dulu diperkuat Aedy Moward dan Farida Pasha, Guna Guna Istri Muda kini disesaki Anjasmara dan Lulu Tobing.
-
Music7 days ago
Promo Radio Single ‘Aku Harus Pergi’, Band The Morse Sukses Sambangi Jawa dan Sumatera
-
NASIONAL4 days ago
Curah Hujan Tinggi, Beberapa Titik wilayah di Kabupaten Pacitan Longsor dan Jalan Kota Banjir
-
Ekonomi & Bisnis7 days ago
MR. DIY Sabet Rekor MURI Kategori Pelatihan Digitalisasi UMKM Hybrid dari Provinsi Terbanyak
-
NASIONAL2 days ago
Update Real Count, Supian Chandra Menang Telak Raih 53,21 Persen di Pilkada Depok 2024