Connect with us

Movie & TV

Tayang 10 Oktober, Film “Start Up Never Give Up” Gelar Gala Premiere ajak Cagub Jakarta Hadir

Published

on

FEM Indonesia Taiwan – Film baru berjudul Start Up Never Give Up kata Evry Joe selaku produser film dan Direktur Yayasan Rumah Film Indonesia (YARFI) akan segera tayang di Oktober tahun ini.

Penayangan di bioskop seluruh Indonesia akan ditandai dengan acara gala premiere yang akan digelar pada 5 Oktober 2024 di XX1 Epicentrum, Kuningan Jakarta Selatan.

“Gala premiere film Nasional judul START UP NEVER GIVE (drama komedi) akan digelar pada 5 Oktober 2O24 di Epicentrum XXI, Kuningan Jakarta Selatan, di mulai pukul 18.00 – 21.00 selesai,” ujar Evry Joe kepada FEM Indonesia, di Jakarta, Kamis (3/10/2024)

Evry Joe menuturkan, film yang bekerjasama dengan BNN ini dalam gala premier akan dihadiri rtis pemeran seperti Rifky Balweel, Shila dara, Adi bing Slamet, Roweina, Daus separoh, Derry Drajat, Ucok Baba, Ayu Hastari dan artis pendukung lainnya. Selain itu, para tamu undangan khusus, Artis Aktor senior, toko perfilman, media cetak, konten kreator.

“Tak menutup kemungkinan juga akam di hadiri oleh Sandiaga Uno  Kemenparekraf RI,  Rano Karno juga Bapak Ridwan Kamil calon gubernur DKJ Jakarta serta Pejabat tinggi Negara,” ungkapnya.

Pejabat yang akan hadir kata Evry adalah Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P. – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Prof. Warsito, S.Si., DEA, Ph.D – Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga, Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga, Asisten Deputi Revolusi Mental, Asisten Deputi Pemajuan dan Pelestarian Kebudayaan, Asisten Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga, Asisten Deputi Literasi, Inovasi, dan Kreativitas, Kepala Biro Umum dan SDM, Kepala Bagian Persidangan pada Biro Hukum, Persidangan, Organisasi dan Komunikasi dan Tim Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga.

“Yang pastinya akan dihadiri Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN-RI), Komisaris Jendral Polisi Marthinus Hukom. S.I.K, M.Si. beserta jajarannya,” tambah Evry.

Evry sebagai produser menginformasikan bahwa film akan tayang serentak di bioskop dimulia pada 10 Oktober 2O24 di bioskop 21-XXI seluruh Indonesia termasuk tayang di Bioskiop daerah Non 21 juga tayang di Bioskop CGV, Cinepolis dll.

“Saya sangat berharap film ini di sambut dengan antusias oleh pencinta film nasional, karena film ini film ringan untuk katagori semua umur drama komedi bersama artis generasi z yang berkolaborasi dengan aktor lawas yang digarap  Apik yang menceritakan apapun bentuk persoalan tantangan hidup dapat di selesaikan. Ayo jangan pernah putus asa menghadapi tantangan hidup teruslah berusaha  hingga indah pada akhirnya, nah pesan moral itu mau di sampaikan dalam film ini,” papar Evry.

Evry Joe bersama patner Daniel Tito – David Gidion sutradara Ibnu Agha mengajak anak anak dan keluarga untuk menonton film garapanya karena banyak pesan moral yang dapat di ambil hikmahnya dan untuk menjadi pembelajaran bagi kaum muda, kaum melenial .

“Bangga film Indonesia, Aku cinta film Indonesia. Film kita wajah kita 

Film adalah humas sebuah Negeri,” pungkas Evry.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Movie & TV

Film ‘Penjagal Iblis : Dosa Turunan’, Horor Aksi yang Menguji Iman dan Logika

Published

on

By

FEM Indonesia, Jakarta – Dunia perfilman Indonesia kembali mendapatkan angin segar dengan hadirnya film horor terbaru yang berjudul Penjagal Iblis: Dosa Turunan. Film ini merupakan hasil kolaborasi dari Screenplay Films, Rapi Films, dan IFI Sinema, yang disutradarai oleh Tommy Dewo.

Penjagal Iblis Dosa Turunan menawarkan konsep yang unik dan penuh dengan teka-teki, yang siap untuk menguji logika dan iman para penontonnya. Film ini direncanakan akan tayang di bioskop pada tanggal 30 April 2025.

Film ini akan menampilkan pertarungan yang sengit antara Ningrum (Satine Zaneta) dan Pakunjara (Niken Anjani), yang berujung pada serangkaian kasus pembunuhan berantai yang menargetkan para pemuka agama. Daru (Marthino Lio), seorang wartawan, terjebak dalam misteri ini saat ia melakukan investigasi.

Trailer resmi film ini memperlihatkan adegan mencekam, di mana sebuah keluarga dibunuh secara sadis saat melakukan ruqyah. Ningrum, pelaku pembunuhan, mengaku sebagai Penjagal Iblis yang bertugas membasmi makhluk jahat yang dibangkitkan oleh Pakunjara.

Ketegangan semakin meningkat saat Ningrum berhadapan langsung dengan Pakunjara dalam pertempuran supranatural yang spektakuler. Daru, yang awalnya hanya seorang pengamat, harus ikut terlibat dalam perlawanan ini.

Produser Wicky V. Olindo menegaskan bahwa film ini bukan hanya sekadar film horor biasa, tetapi juga menawarkan elemen aksi yang jarang ditemui di genre ini. Bayangkan Satine Zaneta membawa golok menebas-nebas iblis, berhadapan langsung dengan Niken Anjani yang memiliki kekuatan supranatural, bisa terbang, dan melakukan berbagai sihir. Ini adalah pengalaman menonton yang benar-benar harus dirasakan di layar lebar,” ujarnya.

Sutradara Tommy Dewo menambahkan bahwa Penjagal Iblis Dosa Turunan akan membawa elemen investigasi ke dalam dunia supranatural, menciptakan ketegangan yang belum pernah ada sebelumnya dalam film horor Indonesia. “Kami menggali mitos, kutukan, dan ritual yang belum banyak diketahui. Dengan riset mendalam tentang mitologi lokal, ilmu hitam, dan fenomena mistis di Indonesia, film ini menghadirkan suasana yang lebih realistis dan mencekam,” ungkapnya.

Satine Zaneta, yang berperan sebagai Ningrum, menyatakan bahwa karakternya sangat berbeda dari stereotip perempuan dalam film horor Indonesia. “Ningrum adalah karakter yang kompleks. Dia tidak hanya harus menghadapi bahaya fisik, tetapi juga rahasia gelap yang mengancam jiwanya,” kata Satine. artwork dok. official poster penjagal iblis

Continue Reading

Movie & TV

Ngerih! Luna Maya Mandi Darah di Film Horor ‘Gundik’

Published

on

By

FEM Indonesia, Jakarta  – Aktris cantik Luna Maya menghadapi tantangan baru dalam karier aktingnya dengan memerankan sosok Gundik dalam film terbaru garapan sutradara Anggy Umbara.

Salah satu adegan yang paling menantang bagi Luna Maya adalah adegan mandi darah, yang merupakan bagian dari cerita film. “Saya harus mandi darah. Itu bagian dari cerita. Rasanya menantang,” terang Luna.

Luna Maya juga mengungkapkan kesulitan dalam memerankan karakter Gundik, yang memiliki pola pikir ekstrem dan bertentangan dengan norma.

“Jadi memang kesulitannya itu membuat si karakter ini berpikir dan bertindak ekstrem itu karena bertentangan dengan norma, jadi itu yang harus kita singkirkan dan berusaha masuk ke situ, itu nggak gampang,” jelasnya.

Film Gundik tidak hanya menampilkan Luna Maya, tetapi juga aktor dan aktris ternama lainnya seperti Maxime Bouttier, Agus Kuncoro, dan Tyo Pakusadewo. Anggy Umbara ingin mengajak penonton untuk menebak makna tersembunyi dalam setiap adegan film, melalui penggunaan semiotika.

Film ini mengisahkan tentang aksi perampokan yang berujung pada terungkapnya kekuatan gaib seorang Gundik, yang diperankan oleh Luna Maya. foto dok. ig@filmgundik

Continue Reading

Movie & TV

Rilis Soundtrack Film Animasi Jumbo, BCL : “Selalu Ada di Nadimu”

Published

on

FEM Indonesia, Jakarta – Bunga Citra Lestari (BCL), penyanyi yang telah sukses dengan 7 Piala AMI Awards, resmi merilis single terbaru berjudul “Selalu Ada di Nadimu”. Lagu ini menjadi bagian dari Original Motion Picture Soundtrack film animasi “JUMBO”.

Single ini menghadirkan nuansa hangat dan emosional dengan aransemen yang terdengar intim namun megah. Mengangkat tema cinta dan harapan seorang ibu untuk anaknya, lagu ini siap menyentuh hati para pendengarnya.

Pesan dalam lagu ini selaras dengan kisah yang diangkat dalam film animasi “JUMBO”, dimana BCL juga berperan sebagai pengisi suara karakter Ibu Don, seorang ibu yang berprofesi sebagai penulis cerita dongeng dan lagu. Dalam film tersebut, Ibu Don menciptakan sebuah lagu sebagai warisan untuk Don yang terus menjadi sumber kekuatan dan kenangan meskipun sang ibu telah tiada.

“Lagu “Selalu Ada di Nadimu” adalah ungkapan perasaan terdalam seorang ibu untuk anaknya. Lagu ini menggambarkan doa dan harapan seorang ibu yang selalu menyertai anaknya, bahkan ketika ia sudah tidak lagi berada di dunia ini. Aku sebagai seorang ibu, melihat bahwa anak kita juga memiliki perjalanan hidupnya sendiri. Namun, apa yang orangtuanya ajarkan, serta kasih sayang seorang ibu, akan selalu ada di dalam diri sang anak,” ungkap BCL.

Lagu ini diproduseri dan ditulis oleh Laleilmanino, dengan lirik yang menggambarkan doa, harapan, dan kehangatan orangtua terhadap anaknya. Nino Kayam mengungkapkan bahwa saat menulis lirik lagu ini, ia juga terinspirasi dari pengalaman pribadinya.

“Kebetulan saya baru saja kehilangan ayah saat mengerjakan lagu ini. Namun, inspirasi saya tidak hanya datang dari hubungan orangtua dan anak, tetapi juga dari esensi pertemanan dan dukungan yang kita berikan kepada orang-orang terdekat. Selalu di Nadimu”.“Bahwa dunia memang tak selalu ramah. But it’ s okay to not be okay. Sedih itu ada agar kita menghargai bahagia. Dan percayalah, langkah kita akan selalu dilindungi oleh doa-doa semua orang yang menyayangi kita,” ujar Nino.

Proses pembuatan lagu “Selalu ada di Nadimu” dilakukan dengan pendekatan yang mengikuti dinamika adegan di dalam film animasi “JUMBO”. Laleilmanino mencoba menerjemahkan suasana intim lewat aransemen yang bernuansa orkestra, dibalut dengan vokal BCL.

Ilman mengungkapkan, dalam proses pembuatan OST film animasi “JUMBO” juga cukup sedikit berbeda. Biasanya dalam membuat sebuah lagu, Laleilmanino akan membuat notasi dan progresi chord terlebih dulu, setelah itu lirik. “OST “JUMBO” ini spesial karena kami buat dari lirik yang kami nadakan. Kami berangkat dari lirik dulu. Dari sebuah lirik yang sudah terangkai, lirik tersebut kalau ditarik ke bawah menjadi sebuah anagram. Ketika liriknya sudah jadi, kami berdiskusi dengan Nino. Usai menggarap lirik, gue dan Lale merangkai notasi dan chord. Setelah bikin demo, barulah kami rekam,” jelas Ilman.

Bagi BCL, Ini bukan pertama kalinya ia bekerja sama dengan Visinema. Sebelumnya, ia juga terlibat dalam OST “Keluarga Cemara”, sebuah lagu yang berhasil meraih Piala Maya untuk Lagu Tema Terpilih. 

Kini, melalui kolaborasi dengan Visinema Studios, BCL menghadirkan OST untuk film animasi “JUMBO”, yang akan menghangatkan hati para penontonnya.

Continue Reading
Advertisement
Advertisement

Trending