Connect with us

Movie & TV

Tayang 2 Januari, Film “Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini” Ada Teks Teman Tuli

Published

on

FEM Indonesia – Sejumlah bioskop di Tanah Air akan menayangkan film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI) lengkap dengan teks teman tuli (bahasa Indonesia) sehingga bisa dinikmati juga oleh para teman Tuli, mulai 4 Januari 2020.

Film NKCTHI dengan teks bahasa Indonesia ini tersedia di tiga jaringan bioskop, yakni Cinema XXI, CGV ID dan Cinepolis di berbagai kota se-Indonesia. Di Jakarta, bioskop yang menyediakan teks teman tuli untuk film NKCTHI ada di Blok M Square XXI, City Plaza Jatinegara XXI, Kalibata XXI, CGV Green Pramuka Mall, dan Cinepolis Pejaten Village.


Film untuk teman tuli ini juga bisa ditonton di Depok dan Bogor, yaitu Plaza Depok XXI, Cinepolis Depok Town Square, dan Botani Square XXI Bogor. Untuk daerah Bekasi dan Tange- rang akan hadir di Mega Bekasi XXI, Tang City XXI, CGV Teras Kota, Cinepolis WTC Matahari dan tentu CGV Festive Walk di Karawang. 
Untuk daerah Bandung akan ada di Ciwalk XXI, Transmart Buah Batu XXI, dab CGV BEC Mall.

Di Jawa Tengah dan Jawa Timur, film dengan teks teman tuli ber-bahasa Indonesia ini ada di Citra XXI Semarang, Solo Square, Empire XXI di Yogyakarta, Royal 21 di Surabaya dan Cinepolis Malang Town Square.

Teman tuli yang berada di luar pulau Jawa pun dapat menonton di CGV PTC Mall Palembang, Thamrin XXI Medan, Panakukang 21 di Makassar. Cinepolis Lippo Mall Kuta di Bali dan Cinepolis Kairagi di Manado.

NKCTHI yang akan tayang pada 2 Januari 2020 adalah karya terbaru dari sutradara Angga Dwi- mas Sasongko, sebuah penanda 15 tahun perjalanan karirnya di dunia penyutradaraan. Film “Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini” adalah persembahan dari Visinema Pictures yang bekerja- sama dengan IDN Media, Blibli.com dan XRM Media.

Film yang diangkat dari buku karya Marchella FP ini versi aslinya berisi pesan-pesan pendek. Buku tersebut berisi kumpulan tulisan yang mencerminkan pengalaman pribadi seseorang yang sederhana, namun unik dan memikat. Pesan dalam buku itu diracik hingga menjadi sebuah cerita utuh mengenai kisah sebuah keluarga yang menyimpan sebuah rahasia.

Film ini akan tayang serentak di bioskop Indonesia pada 2 Januari 2020. Film produksi ke-13 dari Visinema Pictures ini dibintangi oleh Rachel Amanda, Rio Dewanto, Sheila Dara, Donny Damara, Susan Bachtiar, Chicco Jerikho, Oka Antara, Niken Anjani, Agla Artalidia, Umay Shahab, Mu- hammad Adhiyat, Sinyo, Nayla Denny Purnama, Alleyra Fakhira Kurniawan, dan Syaqila Afiffah Putri serta musisi Ardhito Pramono.

Film menceritakan bahwa setiap keluarga punya rahasia. Angkasa (Rio Dewanto), Aurora (Sheila Dara) dan Awan (Rachel Amanda) adalah kakak beradik yang hidup dalam keluarga yang tampak bahagia. Setelah men- galami kegagalan besar pertamanya, Awan berkenalan dengan Kale, seorang cowok eksentrik yang memberikan Awan pengalaman hidup baru, tentang patah, bangun, jatuh, tumbuh, hilang dan semua ketakutan manusia pada umumnya. Perubahan sikap Awan mendapat tekanan dari orang tuanya.

Hal tersebut mendorong pemberontakan ketiga kakak beradik ini yang menyebab- kan terungkapnya rahasia dan trauma (luka) besar dalam keluarga mereka.

Movie & TV

Tayang Hari kedua Lebaran, Film “Siksa Kubur” Tembus Raih 2 Juta Penonton!

Published

on

By

FEM Indonesia – Film horor versi baru, Siksa Kubur mengumumkan resmi tembus meraih angka 2 juta penonton pada Rabu (17/4). Angka tersebht datang setelah film horor terbaru garapan sutradara Joko Anwar tayang tujuh hari sejak lebaran hari kefua pada 11 April 2024.

Dalam pengumuman di media sosial, Rabu (17/4) sore, pihak studio Come and See Pictures dan Rapi Films mengungkapkan Siksa Kubur mendapatkan 2.003.981 fan kini merangkak ke angka 2.280.739 dan masih terus bertambah.

Angka terbaru tersebut juga muncul di lama akun X sutradara Joko Anwar yang menuai banyak ucapan selamat atas raihan angka 2 jutaan penonton.

Siksa Kubur mengisahkan perjalanan Sita (Faradina Mufti) yang mencari pembenaran eksistensi agama setelah kedua orang tuanya meninggal dunia karena aksi teror. Sita dibantu oleh kakaknya, Adil (Reza Rahadian) yang bekerja sebagai pengurus jenazah.

Niat Sita muncul bukan hanya karena kekecewaan orang tuanya yang meninggal dunia oleh aksi orang yang mengaku berjihad atas nama agama, tetapi juga pengalaman buruk yang dialami oleh Adil.

Siksa Kubur ditulis, digarap, dan disunting sendiri oleh Joko Anwar. Film yang sangat tidak direkomendasikan untuk penonton remaja apalagi anak-anak ini juga diangkat dari film pendeknya sendiri yang bertajuk sama pada 2012.

Film untuk penonton Dewasa di atas 17 tahun ini dibintangi sederet bintang cemerlang seperti, Faradina Mufti, Reza Rahadian, Slamet Rahardjo, dan Christine Hakim dan banyak lagi. Selamat!

Continue Reading

Movie & TV

Tayang di Bioskop di Hari Lebaran “Siksa Kubur” Jadi Bahan Renungan Manusia Hidup

Published

on

By

FEM Indonesia – Film horor garapan sutradara Joko Anwar dan produser Tia Hasibuan dari rumah produksi Come and See Pictures, “Siksa Kubur” tayang di bioskop mulai 11 April 2024 di hari Lebaran. 

Film yang dibintangi sederet aktor berbakat tanah air ini menghadirkan horor bertema keluarga dan menjadi bahan renungan untuk seluruh pemeluk agama tentang hari setelah kematian.

Berbagai media dan para kritikus film pun merespons secara positif film “Siksa Kubur” yang menunjukkan film ini sebagai salah satu film terbaik Joko Anwar. Para kritikus dan media juga sepakat film “Siksa Kubur” menyajikan sisi teknis yang mampu memberikan kengerian di depan layar. 

“Elemen teknisnya ada di level tertinggi,” ulas Cineverse. Sementara itu, Cinecrib menulis film “Siksa Kubur” sebagai “horor psikologis dengan ending bengis!”

Akun film yang memiliki pengikut 641 ribu di Twitter/X Watchmen, mengatakan “Siksa Kubur” membuat merinding sepanjang film. 

Sementara itu, akun film @CenayangFilm menyebut “Siksa Kubur is incredible.” Kritikus film senior Hikmat Darmawan juga mengatakan, “Siksa Kubur” sebagai salah satu film terbaik Joko Anwar.

Film “Siksa Kubur” mengikuti kisah tentang Sita dan Adil. Setelah kedua orangtuanya menjadi korban bom bunuh diri, Sita jadi tidak percaya agama. Sejak saat itu, tujuan hidup Sita hanya satu: mencari orang yang paling berdosa dan ketika orang itu meninggal, Sita ingin ikut masuk ke dalam kuburannya untuk membuktikan bahwa Siksa Kubur tidak ada dan agama tidak nyata. Namun, tentunya ada konsekuensi yang mengerikan bagi mereka yang tak percaya.

Film “Siksa Kubur” bukan sekadar horor biasa. Menghadirkan cerita yang menyentuh hati dan akan mengingatkan kita tentang kehidupan setelah mati. Tidak hanya menyajikan adegan, visual serta sensasi auditori horor yang menegangkan, tetapi juga menghadirkan drama spiritual yang menggugah hati. “Siksa Kubur” mengajak penonton untuk merenungkan makna hidup dan kematian, serta konsekuensi dari perbuatan manusia di dunia.

Film “Siksa Kubur” cocok dinikmati semua kalangan penonton dari agama apapun. “Siksa Kubur” tidak hanya berfokus pada dogma agama tertentu, tetapi lebih kepada nilai-nilai universal tentang moralitas dan konsekuensi dari perbuatan manusia. Menjadi bahan renungan yang tepat di momen Idul Fitri. Sekaligus mengajak kita untuk introspeksi diri dan merenungkan apa yang telah kita perbuat selama ini. Apakah kita sudah menjadi hamba yang taat dan berbakti kepada Tuhan? Apakah kita sudah menjalankan ajaran agama dengan baik?

“Sejak awal kami sudah sepakat bahwa membuat film itu selalu untuk audiens universal. Film “Siksa Kubur” akan menjadi bahan renungan untuk semua penonton. Walau karakter dan dunianya dari sudut pandang Islam, tetapi ceritanya tidak menggunakan dakwah atau ayat-ayat tertentu. Saya sebagai filmmaker berbicara sesuai kapasitas. Bagi penonton beragama Islam, film “Siksa Kubur” bisa dijadikan pemikiran bersama, dan ini bisa menjadi bahan renungan untuk seluruh pemeluk agama,” kata sutradara “Siksa Kubur” Joko Anwar.

Continue Reading

Movie & TV

Sukses Gala Premiere, Film “Dua Surga Dalam Cintaku” Siap Menebar Cinta & Air Mata pada 21 Maret

Published

on

FEM Indonesia – Film bergenre religi romantis berjudul “Dua Surga Dalam Cintaku” hadir menyapa pecinta film tanah air. Film yang diadaptasi dari novel karya wartawan senior almarhum Atho Al Rahman itu baru saja menggelar gala premiere di XXI Bintaro Xchange, Kota Tangerang Selatan, pada Senin (18/03/2024).

Hadir dalam acara tersebut Ketua Umum IKALUIN Dr. H. TB. Ace Hasan Syadzily, M.Si yang juga Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Rektor UIN Prof. Asep Saepudin Jahar, Ph.D, Wali Kota Tangsel H Benyamin Davnie, artis pemeran utama Yuki Kato, Keira Shabira, Aliff Alli, sutradara Kiki Nuriswan dan tak ketinggalan eksekutif produser Etty Said Alkadrie.

Acara epic ini membuka perjalanan film “Dua Surga Dalam Cintaku” sebelum menebar cinta dan air mata di layar bioskop pada 21 Maret 2024 mendatang.

“Kami berharap film ini bisa diterima masyarakat pecinta film tanah air. Film ini bercerita tentang keikhlasan, di mana kita harus siap menerima kondisi yang tidak kita inginkan,” kata  eksekutif produser Etty Said Alkadrie.

Kiki Nuriswan, sang sutradara menyatakan, film “Dua Surga Dalam Cintaku” adalah film yang sangat berbeda dengan film lainnya. Menurutnya, selain di Indonesia, film ini mengambil syuting di Mekkah, Madinah, dan Taif Arab Saudi.

“Saya kira, ini adalah film Indonesia pertama yang syuting di Bukit Sawa-Marwa. Ini yang menjadi pembeda film “Dua Surga Dalam Cintaku” dengan film lainnya,” kata Kiki.

Sementara itu, Ketua Umum IKALUIN Dr. H. TB. Ace Hasan Syadzily, M.Si menyambut baik kehadiran film “Dua Surga Dalam Cintaku:. Ace mengaku bangga film ini bisa hadir di tengah masyarakat. “Film ini bercerita tentang mahasiswa UIN, mengambil syuting di UIN, penulis novelnya alumnus UIN, dan penyanyi sountracknya juga alumnus UIN. Bahkan ada dosen UIN yang main dalam film ini. Jadi nuansa UIN nya sangat kental,” kata pria yang juga Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI itu.

Dia berharap, film ini bisa menjadi pendorong bagi alumnus dan civitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk berkarya.

Hal yang sama disampaikan Rektor UIN Prof. Asep Saepudin Jahar, Ph.D. Dia berharap, karya alumnus UIN tidak hanya berhenti pada film Dua Surga Dalam Cintaku. “Harapannya tentu akan banyak karya lain yang dilahirkan anak-anak UIN,” harap dia.

Sementara itu, artis pemeran utama Yuki Kato mengatakan, memerankan Zilka dalam film Dua Surga Dalam Cintaku membutuhkan pendalaman lebih karena sangat tidak mudah. “Karakter Zilka sangat berbeda dengan karakter asli saya. Tentu ini sangat tidak mudah ya,” kata Yuki.

Yuki menyatakan, film “Dua Surga Dalam Cintaku” bisa jadi rekomendasi para pecinta film nasional. “Yuk datang ke bioskop, dan jangan lupa bawa tisu,” ajak Yuki Kato.

Di acara gala premiere itu, sekaligus digelar acara launching original soundtrack film dengan lagu berjudul yang sama, yaitu “Dua Surga Dalam Cintaku” karya El Alice.

El Alice adalah penyanyi religi yang sempat bergabung di grup Debu dan Syabian. 

“Lagu ini saya buat dengan pemilihan kata-kata yang indah dan semoga bisa diterima masyarakat luas,” kata El Alice.

Sinopsis 

Film “Dua Surga Dalam Cintaku” menceritakan tokoh Arham (Aliff Ali), seorang mahasiswa tingkat akhir Universitas Islam Negeri (Syarif Hidayatullah) Ciputat, Tangerang Selatan.

Arham mempunyai teman kecil bernama Husna (Keira Shabira) di kampung halaman di Bogor. Mereka diam-diam saling mencintai.

Sampai suatu hari, mereka saling menyadari bahwa telah jatuh cinta. Mereka melanjutkan ke jenjang pernikahan.

Ternyata, Husna mempunya penyakit akut, yaitu kanker otak. Husna juga divonis hidupnya tidak akan lama.

Arham bertekad untuk menemani Husna sampai akhir hayatnya. Husna dan keluarganya mendorong Arham untuk melanjutkan pendidikannya. Dengan berat hati, akhirnya Arham move on berpisah dengan istri tercinta untuk menyelesaikan studinya.

Zilka (Yuki Kato) seorang wanita muda yang sempat terjerumus ke dunia hitam, berusaha untuk berhijrah ke jalan yang benar. Dia membutuhkan seorang lelaki yang bisa dijadikan pembimbing ke kehidupannya yang lebih baik.

Pertemuannya dengan Arham, memberi harapan kepada Zilka lelaki yang diharapkan menjadi pembimbing hidupnya. Arham dengan segala kebaikan hatinya dihadapkan kepada dilema untuk memberikan kebaikan kepada semua orang di sekelilingnya.

Kehadiran Erwin (Yogi Werner) seorang psikopat dari masa lalu Zilka menambah kompleksnya masalah yang dihadapi Zilka dan Arham dalam film ini.

Continue Reading
Advertisement
Advertisement

Trending