Connect with us

NASIONAL

Janji 1 Madrasah 1 Kecamatan di Depok, Qonita Lutfiyah Prihatin!

Published

on

FEM Indonesia Taiwan – Politisi perempuan asli Depok, Jawa Barat, Qonita Lutfiyah, mengungkapkan keprihatinannya atas kurangnya jumlah sekolah madrasah di Kota Depok. 

Menurutnya, minimnya fasilitas pendidikan agama ini bertolak belakang dengan janji politik yang sempat digaungkan oleh wali kota usungan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) : satu kecamatan satu madrasah. 

“Ini perlu menjadi perhatian serius. Katanya satu kecamatan satu madrasah, nyatanya? Nah, ini fakta yang harus kita sikapi dengan langkah nyata,” ucap Qonita, Sabtu (02/11/2024).

Qonita menegaskan, bahwa pendidikan adalah kebutuhan dasar masyarakat yang tidak boleh terabaikan. Menurutnya, alasan kewenangan Kementerian Agama (Kemenag) tidak boleh dijadikan sebagai penghambat. 

“Memang benar madrasah ini ranah Kemenag, tapi yang menikmati manfaatnya adalah warga Depok. Pemerintah kota harus berani bersinergi dengan Kemenag untuk mencari solusi,” jelasnta.

Dalam pandangannya, alasan lain yang mengatakan keterbatasan lahan untuk pembangunan madrasah juga tidak dapat diterima. 

“Jika hanya mencari alasan, masalah ini tidak akan pernah selesai. Daerah lain bisa, kenapa Depok tidak bisa?” tambah Qonita, 

Wanita yang menjadi anggota DPRD Kota Depok, menantang komitmen pemerintah kota untuk lebih kreatif dalam mencari solusi dengan sinergi lintas instansi menjadi kunci utama agar cita-cita satu kecamatan satu madrasah bisa terealisasi. Ia meminta pemerintah kota untuk tidak terpaku pada aturan formal yang malah menghambat pemenuhan kebutuhan warga.

“Pemerintah kota harus lebih fleksibel dalam menangani isu pendidikan. Ini bukan soal aturan, tapi tentang keberpihakan pada masyarakat,” tegasnha.

Qonita melanjutkan, pembangunan madrasah bukan sekadar fasilitas, melainkan investasi jangka panjang bagi generasi penerus Depok. “Ini untuk anak cucu kita. Apakah tidak ada satu pun yang mau menjual lahannya untuk pendidikan? Ini yang perlu kita tanyakan,” ungkap Qonita, mengajak semua pihak untuk berpikir lebih jauh ke depan.

Qonita juga menegaskan pentingnya pemkot agar berhenti mencari pembenaran yang hanya menyalahkan pihak lain. Menurutnya, perdebatan tidak akan membawa kemajuan jika tidak dibarengi dengan tindakan konkret. “Kita tak bisa terus-terusan menyalahkan satu sama lain atau bersembunyi di balik regulasi. Yang dibutuhkan adalah komitmen dan keberanian untuk membuat perubahan,” paparnya.

Qonita juga berharap pada calon wali kota Depok, Supian Suri, yang menurutnya memiliki visi jelas terkait pendidikan agama di Depok. “Jika Supian Suri dan wakilnya, Chandra Rahmansyah, terpilih, saya optimistis visi pendidikan agama ini akan terealisasi dengan baik,” ungkapnya. 

Harapan di Supian-Chandra lanjut Qonita akan mampu membawa perubahan signifikan, termasuk mewujudkan janji satu kecamatan satu madrasah yang selama ini dinanti masyarakat. Ia melihat paslon no.2 memiliki semangat dan kepedulian yang kuat terhadap isu pendidikan di Depok.

“Harapan kita, mereka mampu menepati janji-janji yang pernah disampaikan, bukan sekadar retorika. Masyarakat sudah menunggu terlalu lama, saatnya janji ini diwujudkan,” pungkas Qonita.

NASIONAL

Pacitan Ponorogo Alami Longsor, Penguna Jalan Dibatasi Muatan 7 Ton

Published

on

By

FEM Indonesia, Pacitan – Akibat hujan dengan intensitas tinggi jalur antar kota Pacitan – Ponorogo mengalami longsor hampir separuh ruas badan jalan, tepatnya di Desa Ploso, Kecamatan Tegalombo, Kabupaten Pacitan, pada Jumat 6/12/2024 malam.

Dari akibat longsornya akses jalan antar kota itu, para penguna jalan diharapkan berhati- hati. Selain itu Satlantas Polres Pacitan dan Dinas perhubungan Kabupaten Pacitan juga memperlakukan pembatasan muatan tonase kendaraan roda 6 maxsimal muatan 7 ton.

Kasatlantas Polres Pacitan AKP. Dwi Purwanto menjelaskan, longsornya akses jalan antar kota antara Pacitan menuju Ponorogo ini diakibatkan curah hujan dengan intensitas tinggi hingga air sungai Grindullu mengerus tebing jalan.

“Longsoran itu tepatnya di Kilometer 23 + 950, di  Desa Ploso Kecamatan tegalombo sampai hari ini badan jalan sudah tinggal separuh jalan, di karena cuaca hujan yang terus-menerus dan hari ini. Maka untuk itu Satlantas Polres Pacitan berkoordinasi dengan semua instansi terkait karena akan ada pembatasan muatan tonase yang akan melewati,” jelasnya.

Kasatlantas menambahkan, jadi nanti yang melewati muatan kapasitasnya  hanya sekitar 7 ton maksimalnya, jika melebihi 7 ton itu akan sangat beresiko dan membahayakan pengguna jalan, dan kami juga memasang rambu – rambu dan penjagaan dilokasi.

“Karena kondisi perkerasan badan jalan sudah berkurang. Apalagi dalam cuaca hari ini sering terjadi hujan sehingga perlu berhati- hati, terutama kepada pengguna jalan Ponorogo. Selain itu juga sebagian longsoran dari tebing atas juga sering longsor. Untuk itu, kami Satlantas Polres Pacitan bersama instansi terkait memberlakukan pembatasan muatan tonase dilokasi selama 24 jam mulai pagi sampai malam kemarin,” pungkas Kasatlantas. ( LC )

Continue Reading

NASIONAL

Alasan Gus Miftah Mundur dari Jabatan Utusan Khusus Presiden : “Tanggung Jawab!”

Published

on

FEM Indonesia, Yogyakarta – Miftah Maulana Habiburrahman atau yang lebih dikenal sebutan Gus Miftah akhirnya resmi mundur dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. 

Pengumuman ini disampaikan dalam konferensi pers di Pondok Pesantren (Ponpes) Ora Aji, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (6/12/2024).

Gus Miftah menyatakan pengunduran dirinya sebagai bentuk tanggung jawab moral. “Saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan,” ujar Gus Miftah tegas.

Ia menegaskan keputusan ini diambil atas kesadaran penuh tanpa adanya tekanan dari pihak mana pun. “Keputusan ini saya ambil karena rasa cinta, hormat, dan tanggung jawab saya kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto serta seluruh masyarakat,” bebernya.

Langkah mundur ini tidak lepas dari kontroversi yang belakangan mencuat. Gus Miftah menjadi sorotan publik setelah video dirinya melontarkan komentar yang dianggap kasar kepada seorang penjual es teh, Sunhaji, dalam acara ‘Magelang Bersholawat’ viral di media sosial.

Dalam video, Gus Miftah terdengar meledek Sunhaji yang tengah berjualan di sekitar lokasi acara. “Es tehmu iseh okeh ora? Masih? Yo kono didol, gblk,” katanya dalam video yang menjadi perbincangan hangat.

Ia melanjutkan dengan pernyataan, “Dol en ndisik, ngko lak rung payu yo wes, takdir.” Pernyataan bernada menghina tersebut memicu kecaman dari masyarakat yang menganggap seorang ulama dan pejabat negara tidak sepantasnya melontarkan kata-kata seperti itu.

Video tersebut akhirnya menyulut amarah publik. Pada Rabu (4/12/2024), tujuh petisi diluncurkan di platform change.org, salah satunya berjudul “Copot Gus Miftah dari Jabatan Utusan Khusus Presiden”. Hingga Jumat siang, petisi ini telah mengumpulkan 279.873 tanda tangan dari target 300.000.

Continue Reading

NASIONAL

Kemkomdigi Tutup 3 Akun Instagram Terafiliasi Judol dengan Ratusan Ribu Pengikut

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media ( Dirjen KPM), Kemkomdigi, Molly Prabawati

Published

on

FEM Indonesia, Jakarta, – Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi), kembali bertaring dengan menutup tiga akun besar media sosial Instagram karena terafiliasi dan turut mempromosikan jaringan perjudian online (judol).

Ketiga akun Instagram tersebut adalah @mimin_storyy dengan jumlah pengikut 774 ribu, @awcogans dengan 430 ribu pengikut; dan terakhir @meme.kocakk25 dengan 177 ribu pengikut.

Hal itu dikemukakan Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media ( Dirjen KPM), Kemkomdigi, Molly Prabawati dalam pernyataan pers si Jakarta, Jum’at (6/12/2024).

Ia mengungkapkan, terhitung pada periode 4 hingga 6 Desember 2024, Kemkomdigi telah menindak sebanyak 14.219 konten, akun, dan situs. Sehingga jika diakumulasi sejak 20 Oktober hingga 6 Desember 2024, pihaknya sudah melakukan take down sebanyak 478.659 konten dengan rincian 442.165 website dan IP, 19.752 konten atau akun pada platform Meta, 10.163 file sharing, 3.936 pada Google/YouTube, 2.288 di platform X, 235 di Telegram, dan 118 di Tiktok.

“Ini merupakan hasil dari aduan masyarakat, laporan instansi/lembaga, dan patroli siber. Total sejak 2017 hingga 6 Desember 2024, kami telah memblokir 5,3 juta konten terkait judi online,” ujar Molly Prabawati.

Molly, mengatakan modus iklan judol di media sosial semakin beragam. Salah satu trik yang sering digunakan adalah menyamarkan iklan judi dengan kemasan yang tampak menarik atau tidak mencolok. Contohnya, iklan ini bisa muncul dalam bentuk konten hiburan, meme, atau video viral yang kemudian menyisipkan ajakan untuk bermain judi.

Selain itu, para pelaku sering memanfaatkan akun-akun palsu atau akun dengan banyak pengikut untuk menyebarkan tautan ke situs judi. Mereka juga kerap menggunakan istilah atau simbol tertentu untuk mengelabui sistem moderasi media sosial, sehingga iklan mereka bisa lolos dari deteksi platform.

“Iklan-iklan ini menyasar pengguna yang aktif di media sosial dan menggunakan bahasa yang persuasif dan menggoda, seperti iming-iming bonus besar atau peluang menang mudah,” katanya.

Ia menambahkan, Kemkomdigi telah menyediakan berbagai kanal untuk masyarakat melaporkan konten negatif, termasuk judol. Di antaranya adalah Aduankonten.id, yang juga menyediakan layanan WhatsApp di 0811-9224-545. Ada juga WA chatbot Stop Judi Online di 0811-1001-5080.

Selain itu, portal Aduannomor.id bisa digunakan untuk melaporkan penyalahgunaan nomor seluler untuk penipuan, dan Cekrekening.id untuk melaporkan rekening bank atau e-wallet yang diduga terlibat tindak pidana.

“Mari bersama, lindungi keluarga dan komunitas kita dari bahaya judol. Mari kita bangun masyarakat yang lebih sehat, produktif, dan sejahtera. Terima kasih atas perhatian, dukungan, dan kerja sama selama ini,” tandasnya.

Continue Reading
Advertisement
Advertisement

Trending