Connect with us

Movie & TV

JUMBO, Film Animasi Anak Bangsa Rilis Trailer dan Poster Siap tayang Lebaran 2025

Published

on

FEM Indonesia, Jakarta – Visinema Studios resmi merilis trailer dan poster film animasi terbaru mereka, “JUMBO”. Film kartun yang digarap anak bangsa ini dijadwalkan tayang di bioskop pada liburan Lebaran 2025. Film ini juga akan menjadi film animasi Indonesia pertama yang dirilis secara global di 17 negara.

Disutradarai Ryan Adriandhy dan diproduseri oleh Anggia Kharisma dan Novia Puspa Sari, “JUMBO” menghadirkan petualangan penuh imajinasi dengan pesan tentang persahabatan, keberanian, dan kasih sayang.

Film ini diperkuat dengan deretan pengisi suara ternama, Angga Yunanda, Cinta Laura Kiehl, Ariyo Wahab, Ratna Riantiarno, Bunga Citra Lestari, Ariel NOAH dan aktor cilik Prince Poetiray yang diperkenalkan sebagai salah satu tokoh utama.

Chief of Content Officer Visinema Studios sekaligus produser Anggia Kharisma mengungkapkan dalam jumpa persnya di XX1 Plaza Senayan, Jakarta pada Rabu (12/2/2025), film “JUMBO” bukan sekadar film animasi, tetapi juga surat cinta bagi penontonnya.

“Film ini mengajak kita merasakan kembali masa kecil yang penuh imajinasi dan petualangan. Lebih dari sekadar hiburan, ‘JUMBO’ membawa pesan tentang kebersamaan, empati, dan kasih sayang. Tayang di momen Lebaran, film ini menjadi hadiah spesial bagi keluarga Indonesia,” ujarnya.

Sementara itu, Sutradara Ryan Adriandhy menuturkan, film animasi ini dibuat dengan pendekatan yang dekat dengan budaya Indonesia agar bisa dinikmati semua kalangan. “Meski ini film animasi, kami ingin penonton merasa dekat dengan ceritanya. Ada banyak pelajaran yang bisa diambil dari perjalanan Don, baik dari persahabatannya dengan Nurman dan Mae, hingga pertemuannya dengan Meri dan Atta yang memiliki konfliknya sendiri,” jelasnya.

Trailer “JUMBO” yang di rilis resmi memperkenalkan karakter utama, Don (disuarakan oleh Prince Poetiray dan Den Bagus Sasono), seorang anak ceria yang sangat menyayangi buku dongeng peninggalan orang tuanya (disuarakan oleh Ariel NOAH dan Bunga Citra Lestari). Don dibesarkan oleh Oma (Ratna Riantiarno) setelah kedua orang tuanya meninggal.

Petualangan dimulai ketika buku dongeng Don dicuri oleh Atta (M. Adhiyat), yang merasa iri padanya. Dalam upaya mendapatkan kembali buku tersebut, Don bertemu dengan Meri (Quinn Salman), seorang anak dari dunia lain yang sedang mencari orang tuanya (Ariyo Wahab dan Cinta Laura Kiehl). Bersama sahabatnya, Nurman (Yusuf Özkan) dan Mae (Graciella Abigail), Don membantu Meri dalam pencarian tersebut, membawa mereka ke sebuah perjalanan luar biasa yang akan menguji arti persahabatan mereka.

Film “JUMBO” lebih menarik dengan kehadiran lagu “Kumpul Bocah” dari Maliq & D’Essentials sebagai original soundtrack (OST). Lagu yang sudah menjadi bagian dari masa kecil banyak orang ini diaransemen ulang dengan nuansa ceria yang sesuai dengan semangat film.

Widi Puradiredja dari Maliq & D’Essentials mengungkapkan antusiasmenya bisa menyanyikan soundtrack ini. “Kami senang bisa terlibat dalam film ini. ‘Kumpul Bocah’ adalah lagu yang penuh kenangan, dan kami ingin membawakannya dengan energi baru yang selaras dengan petualangan Don dan teman-temannya,” katanya.

Movie & TV

Raihaanun Bintangi Film Horor Angkara Murka, akan Tayang di Italia

Published

on

FEM Indonesia – Aktris cantik, Raihaanun kembali menampilkan akting memikat di layar bioskop melalui film berjudul Angkara Murka. Film ini bergenre horror drama psikologis yang dibesut sutradara Eden Junjung.

Raihaanun memerankan karakter sebagai Ambar, seorang ibu muda yang berjuang mencari kebenaran. Dia terpaksa bekerja di pertambangan ilegal untuk mencari suaminya, Jarot yang hilang misterius di tempat itu.

Namun, Ambar menghadapi teror yang lebih dalam dan praktik tumbal aliran sesat dan makhluk mistis. Dia curiga kasus hilangnya suaminya ada campur tangan penguasa korup. 

Justru aksi Ambar menguak tabir rahasia mistis di pertambangan itu. “Karakter Ambar di film ini justru menuntut keadilan. Saya tumbuh di lereng gunung yang konon dihuni setan. Ketakutan warga pekerja tambang justru untuk membungkam praktik kejam penguasa yang bersekutu dengan makhluk astral,” ungkap Raihaanun.

Sementara Produser Ifa Isfansyah mengaku film ini adalah langkah berani Forka Films bicara melalui bahasa film dan pengalaman sinematik yang berbeda. “Ada aspek emosional dan kritik sosial didalamnya,” urai Ifa Isfansyah.

Film Angkara Murka yang akan dirilis di bioskop Indonesia mulai 22 Mei juga diikutkan dalam world premiere di Far East Film Festival 2025 di Udine, Italia tanggal 30 April 2025

Continue Reading

Movie & TV

Rio Dewanto dan Faradina Mufti Bintangi Malin Kundang Versi Thriller Penuh Teka Teki

Published

on

FEM Indonesia, Jakarta – Come And See Pictures secara resmi mengumumkan peluncuran film terbarunya yang sangat dinantikan, Malin Kundang. Film ini merupakan sebuah reinterpretasi modern dari legenda rakyat Indonesia yang telah melekat di benak masyarakat. 

Dengan deretan bintang ternama seperti Rio Dewanto, Faradina Mufti, Vonny Anggraini, dan Nova Eliza, film ini menjanjikan sebuah pengalaman menonton yang berbeda, menyelami lebih dalam lapisan psikologis dan emosional dari kisah klasik tersebut.

Di bawah arahan dua sutradara muda berbakat, Rafki Hidayat dan Kevin Rahardjo, yang sebelumnya meraih pengakuan internasional melalui film pendek mereka Parasutnya, Malin Kundang versi terbaru ini hadir dengan perspektif yang lebih kompleks. Film ini tidak hanya sekadar mengulang kisah tentang seorang anak yang durhaka kepada ibunya, tetapi juga mengajak penonton untuk merenungkan konsep memori, trauma, dan makna sejati dari sebuah keluarga.

Dalam adaptasi modern ini, karakter utama bernama Alif, yang diperankan dengan apik oleh Rio Dewanto, mengalami sebuah kecelakaan tragis yang mengakibatkan hilangnya sebagian ingatannya. Sekembalinya ke rumah, ia disambut oleh istri dan anaknya. Namun, kebingungan melandanya ketika ia mendengar kabar bahwa ibunya akan segera datang berkunjung. 

Konflik batin yang mendalam pun muncul saat Alif menyadari bahwa ia sama sekali tidak memiliki ingatan tentang sosok ibunya. Dari titik inilah, alur cerita legendaris Malin Kundang dipresentasikan kembali dalam balutan atmosfer thriller psikologis yang penuh dengan ketegangan.

Faradina Mufti memerankan karakterNadine, istri Alif, yang dengan penuh dedikasi berusaha untuk menjaga keutuhan keluarganya di tengah kondisi suaminya yang kehilangan kepingan-kepingan memori. Sementara itu, Vonny Anggraini dan Nova Eliza berhasil membawakan emosi yang kuat dan mendalam, merefleksikan pergolakan batin seorang ibu yang merasa ditolak oleh anaknya sendiri, sebuah penggambaran yang pasti akan menyentuh hati para penonton.

Pendekatan visual yang diterapkan dalam film ini sangat sinematik dan atmosferik. Tata pencahayaan dan penggunaan lensa dirancang secara khusus untuk secara efektif menggambarkan kekacauan mental yang dialami oleh karakter utama. “Kami ingin membawa penonton masuk ke dalam kepala Alif, agar ikut merasakan kebingungan dan trauma yang ia alami,” ungkap sutradara Kevin Raharjo.

Film Malin Kundang versi modern ini merupakan wujud kontribusi dari Come And See Pictures dalam upaya menghidupkan kembali kekayaan cerita rakyat Indonesia dengan sentuhan yang lebih segar dan relevan bagi generasi masa kini. Film ini ingin menyampaikan bahwa kisah Malin Kundang tidak hanya berkutat pada isu kedurhakaan, tetapi juga menyentuh tema-tema universal seperti memori yang hilang, pencarian identitas, dan luka batin yang seringkali tidak terlihat secara kasat mata.

Dengan jadwal penayangan yang direncanakan di seluruh bioskop Indonesia pada akhir tahun 2025, Malin Kundangdiproyeksikan akan menjadi salah satu film drama-thriller lokal yang paling dinantikan. Kombinasi antara akting para pemain yang memukau, sinematografi yang menawan, dan reinterpretasi cerita legendaris yang berani, film ini diyakini akan mampu mengguncang emosi penonton dari berbagai latar belakang usia.

Antusiasme terhadap film ini semakin meningkat dengan dirilisnya informasi mengenai pendekatan psikologis yang mendalam terhadap karakter-karakternya. 

Penonton diharapkan tidak hanya menyaksikan alur cerita yang sudah dikenal, tetapi juga diajak untuk memahami kompleksitas emosi dan motivasi di balik tindakan-tindakan yang terjadi, menjadikan Malin Kundangsebuah tontonan yang tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan ruang untuk refleksi. foto dok. come and see pictures

Continue Reading

Movie & TV

Rossa Rilis Video Musik Aku Baik Saja, OST ‘Tak Ingin Usai di Sini’

Published

on

FEM Indonesia, Jakarta – Diva musik pop Indonesia, Rossa, kembali memukau para penggemarnya dengan merilis video musik terbarunya yang berjudul Aku Baik Saja. Lagu ini memiliki makna istimewa karena didaulat menjadi Original Soundtrack (OST) untuk film drama romantis yang sangat diantisipasi, Tak Ingin Usai di Sini

Peluncuran video musik ini semakin menambah antusiasme menjelang konser akbar 30 tahun karier Rossa yang bertajuk Rossa Here I Am Concert, yang akan digelar megah di Indonesia Arena, Jakarta, pada tanggal 23 Mei 2025 mendatang.

Video musik Aku Baik Saja hadir dengan visualisasi yang kuat, menampilkan chemistry yang memikat antara dua bintang muda berbakat, Vanesha Prescilla dan Bryan Domani. Keduanya memerankan karakter Cream dan K, yang kisahnya terjalin manis namun menyimpan kepedihan yang mendalam. Penonton diajak menyaksikan perjalanan cinta mereka sejak masa sekolah menengah atas hingga momen pernikahan Cream. Namun, takdir berkata lain, Cream melabuhkan hatinya pada pria lain, meninggalkan K dengan ketulusan cintanya yang tak berbalas.

Lagu Aku Baik Saja sendiri merupakan buah kolaborasi apik dari Rossa dengan musisi ternama Andi Rianto yang mengaransemen musiknya, serta sentuhan lirik yang mendalam dari Monty Tiwa. Lagu ini mengisahkan tentang seseorang yang harus menghadapi kenyataan ditinggalkan oleh orang yang sangat dicintainya. Meskipun suara dan kehadiran sang kekasih tak lagi dapat dirasakan, ia memilih untuk tetap tegar dan melanjutkan hidup dengan membawa serta kenangan indah yang pernah mereka ukir bersama.

Rossa mengungkapkan bahwa lagu ini memiliki pesan yang sangat kuat dan relevan bagi banyak orang. “Lirik lagu ini sangat kuat dan menyadarkan kita betapa pentingnya komunikasi dengan orang-orang terdekat, karena suara mereka yang kini akrab di telinga kita, suatu hari nanti bisa menghilang,” ujarnya dengan penuh penghayatan. 

Lebih dari sekadar lagu cinta yang biasa, Aku Baik Sajamenurut Rossa,memiliki makna universal tentang kehilangan, baik itu kehilangan seorang pasangan, orang tua, maupun sahabat terdekat. Lagu ini juga mengingatkan akan pentingnya menciptakan kenangan indah bersama orang-orang tersayang selagi masih ada waktu.

Video musik Aku Baik Saja semakin memperkuat keterkaitannya dengan film Tak Ingin Usai di Sini dengan menampilkan beberapa cuplikan adegan dari film tersebut. Film ini merupakan karya dari Robert Ronny yang bertindak sebagai penulis, sutradara, sekaligus produser, dan diproduksi oleh rumah produksi ternama Paragon Pictures dan Ideosource Entertainment. Para pecinta film romantis di seluruh Indonesia dapat menyaksikan Tak Ingin Usai di Sini di bioskop mulai tanggal 5 Juni 2025.

Robert Ronny, sang sutradara, memberikan pujian setinggi langit untuk Rossa yang telah membawakan lagu tema filmnya dengan begitu sempurna. “Sejak awal, saya memang ingin penyanyi sungguhan. Setelah menonton film dokumenter Rossa, saya yakin tidak ada lagi yang punya kekuatan vokal dan emosional sekuat dirinya. Lagu ini akan menjadi elemen penting dalam cerita film kami,” ungkapnya dengan keyakinan. 

Sebuah kejutan menarik juga menanti para penggemar Rossa, karena sang diva juga akan tampil sebagai seorang aktris dalam film Tak Ingin Usai di Sini. [foto: instagramitsrossa910]

Continue Reading
Advertisement
Advertisement

Trending