Music
Konser 3 Jam di Tennis Indoor, KLa Project Tinggalkan Cerita Manis Untuk KLanese
FEM Indonesia – Setelah menunggu 5 tahun, akhirnya Konser 35 Tahun KLa Project, dengan tagline, ’Harmoni Cahaya’ berlangsung masih megah penuh gariah. Seluruh tiket ludes terjual sebelum konser berlangsung.
Wajah Katon, Lilo dan Adi sumringah dan bahagia. Klanese sebutan fans KLa Project masih seperti dulu. Masih mencintai mereka apa adanya, sejak tahun 1988 hingga kini.
Tata suara penuh tenaga ribuan watt dari Vendor Sumber Ria, padu indah dengan kilauan spektrum cahaya dari berbagai sudut gedung. Penonton terpesona, nyaris tanpa jedah. Mereka lupa, jika telah sing a long dan berdiri selama 3 jam. Menikmati 27 komposisi indah, utuh tanpa medley sama sekali, di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta, pada Hari Selasa (31/10/23).
”Saya Klanese dari Bandung, datang bareng suami dan anak-anak. Lima tahun lalu, sempat nonton konser 30 tahun, tapi hanya berdua suami, Konser malam mini kami datang dengan anak-anak. Bahagia bisa melihat mereka bertiga masih enerjik,” ungkap Ibu Intan, yang penuh harap bisa ketemu Katon, Lilo dan Adi usai konser di belakang panggung.
Sejak pukul 17.00 WIB, penonton mulai bergegas. Ada yang masih di luar venue. Sebagian menikmati berbagai kuliner yang tersedua disejumlah stand makanan dan minuman, pada area dalam. Saat gerimis sekitar pukul 19.00 WIB, penonton semakin padat dan mulai mengular dalam antrian dipintu masuk. Nampak, Yenny Wahid, Ahmad Dhani, Mulan Jameela, Tyas Mirasih, dan sejumlah public figure lainnya, melangkah menuju Tribun VIP.
Sementara itu di backstages, suasana hangat, haru penuh kebahagiaan, sedang menyelimuti seluruh hati keluarga besar KLa Project. Mulai Katon Bagaskara, Romulo ‘Lilo’ Radjadin, dan Adi Adrian, manajemen, sponsorship, band crew, para sahabat dan keluarga tercinta, hingga wartawan dari beragam media massa, hadir menjadi saksi. Diawali dengan doa bersama. Katon, Lilo dan Adi, sepakat besama-sama, memotong tumpeng ulang tahun. Hanya sebuah potongan, nasi dan lauk-pauk, kemudiian diserahkan kepada Komisaris KLa Corp., Bambang Pramono dan Johan Widjaya Direktur Utama KLa Corp.
”Inilah ekspresi kebahagiaan dari kami. Mencapai usai 35 tahun adalah kebahagiaan yang harus dirayakan bersama-sama. Konser malam ini menjadi ekpresi kebahagiaan itu,” tukas Adi, mengakhiri upacara kecil dibelakang panggung. Tetiba, sahabat mereka, Yenny Wahid, muncul dipenghujung acara tumpengan. Tak ayal, Yenny pun didaulat, untuk memimpin baca doa bersama, ritual utama, sebelum naik panggung. “KLa Project, Sukses!” teriak mereka bersama. Katon, Lilo dan Adi, kemudian berlari kecil, menuju panggung besar mereka.
Sekitar pukul 20.00 WIB, Cahaya terang Tennis Indoor yang baru saja menunjukkan wajah ribuan penonton, berubah gelap. Penonton bersorak-riang. Mereka tahu, pertunjukan segera dimulai. Lagu ’Indonesia Raya’ pun berkumandang membuka konser, penonton berkhidmat. Di atas panggung yang masih gelap, Lilo dan Katon dari sisi kiri panggung ikut bernyanyi. Sementara Adi, berada disisi kanan panggung. Nedi, Sang Manajer, memeluk Katon, usai Indonesai Raya berkumandang.
Gebukan drum, Harry Goro pun, menjadi penanda lagu ’Jarak Dua Kota’ yang menjadi pembuka konser. Kilaun cahaya lampu mulai memamerkan dirinya. Teringat ucapan Katon, seminggu sebelum konser berlangsung, “Harmoni Cahaya bukan hanya narasi, tapi cahaya beneran”.
Berturut-turut tanpa jedah, Kla menghentak dengan lagu ‘Bantu Aku’, ‘Someday’ feat. Mario yang meneylipkan rap. Lalu, lagu ‘Tentang Kita’, lagi paling hits di tahun 1989, yang melambunkgan nama KLa Porject. Kemudian, histeria penonton bergema, hingga lampu panggung kembali gelap. Baru tahap awal, pertunjukan mulai menghipnotis. KLa menghilang dibalik panggung.
Saat itu, sejumlah jurnalis foto, baru diperkenankan, memasuki area paling depan panggung untuk mengambil foto dari sudut terbaik. Nampak Buddy ACe, Koordinator Media, memimpin rombongan fotografer dan cameraman tv. Demi kenyaman penonton, mereka diberi waktu 15 menit. “Lumayan bisa motret dari jarak dekat dengan angle terbaik,” tukas Musa Sanjaya sang fotografer dari Media FEM Indonesia.
” Saya percaya semua datang dari seluruh Indonesia. Dari Sumatera, Sulawesi, Papua? Terima kasih sudah datang merayakan bersama perjalanan ini. Tidak terasa, sudah 35 tahun. Kita masih muda. Sahabat yang berdiri diantara kita, ada yang sudah jadi pejabat, jadi Menteri, jadi direktur, dan jadi seniman,” sapa Katon kali pertama, disambut riuh rendah penonton.
Tembang-tembang cantik kembali mengalun. ‘Baiknya’, ‘Revolusi Disco’, dan ‘Rentang Asmara’. Disini Katon mengajak 2 wanita, penyanyi latarnya ke depan untuk nyanyi dan goyang bersama. Penonton makin memanas, saat Katon dan Lilo membagikan seikat mawar merah dan putih, melempar ke tengah penggemarnya. Segmen ini, ditutup dengan tembang ‘Satu Kayuh’. Suara Katon masih prima dan menggetarkan. Teringat, saat di ruang tunggu privasinya, Katon melakukan ritual pemanasan vokal, sembari menyanyikan lagu ‘Smoke on The Water’ dari Depp Purple, melalui speaker Bluetooth Harman Kardon.
Sepanjang perjalanan karir KLa Project, penggemar mereka, tak bisa melupakan peran Lilo sebagai backing vokal pada nada-nada tinggi melengking, maupun tampil sendiri dalam lagu ‘Meski Tlah Jauh’. Setelah membuai Klanese, Lilo yang semakin gondrong itu, berbisik pada Katon. Dan menunjuk kearah tribun bagian tengah, tepat di depan mereka, tempat penonton VIP.
“Terima kasih Mbak Yenny Wahid dan Ahmad Dhani, yang hadir menyaksikan konser ini,” sapa Katon, sembari melambai kearah mereka. Kemudian melantunkan ‘Ratu Hati’, ‘Sudi Turun Kebumi’. Dipenghujung segmen ini, saat lagu ‘Hey’ digaungkan, tak hanya pesona tata lampu, namun ilustrasi pada LED pun, menampilkan frasa-frasa penting dari lirik lagu, antara lain “Bekerja Dengan Cinta”.
Ritual ulang tahun, tak hanya berlangsung di belakang panggung. Pada segmen berikutnya, Kue Tar besar 3 susun bergambar wajah 3 personel KLa, dan 3 buah lilin. siap untuk ditiup. Pada bagian ini, Katon menyapa Ari Burhani, mantan drummer KLa Project, yang kini bersama Imma Novia, istri tercinta, masih bekerja dibalik nama besar KLa.
”Siapa yang ulang tahun? Mari kita merayakan bersama yang ulang tahun pada bulan Oktober dan besok Bulan November,” teriak Katon. Semua penonton unjuk tangan. “Sepertinya, semuanya ulang tahun nih,” canda Katon. Intro nomor ‘Tambah Usia’ pun mengalir riang, bagai choire penonton kembali bergema panjang.
Kejutan dalam konser mulai dilepaskan. Saat intro instrumental andalan ‘Heidelberg’ disajikan, kilaun cahaya semakin glamour. Adi, keyboardis jenius, memamerkan not-not indah dan harmonis. Ditimpali nuansa syahdu dari Biola yang dimainkan musisi muda, Iskandar Widjaja, anak Indonesia yang lahir dan bermukim di Jerman. Saat rekaman, bagiain ini diis oleh Violis legendaris, Luluk Purwanto.
“Kehadiran Iskandar mengejutkan, karena dia mau datang ke Indonesia. Baru tiba kemarin, dan kita lansung latihan dipanggung ini, saat gladi resik. Dia musisi masa depan ayang akan jadi kebanggaan Indonesia,” ulas disambut tepuk tangan bergemuruh.
Mulai menapaki pertengahan pertunjukannya, KLa memborbardir KLanese dengan nomor penuh pesona cinta, ‘Waktu Tersisa’, ‘Hingga Memutih Tulan’, ‘Romansa’ dan ‘Belahan Jiwa’. Polanya, mulai terasa. Setiap 4 lagu personel KLa ganti kostum. Menyapa penonton dengan canda dan tawa dengan lebih kurang 4000 penonton.
Kali ini yang paling kencang suaranya adalah KLanese pria, saat Katon memanggil nama Jolene Marie. Penyanyi muda penuh talenta ini, tampil dalam lagu ‘Gerimis’. Nomor paling menghanyutkan ini, dilengkapi dengan latar hujan rintik-rinitk pada layer LED. Jolene, nampak menikmati setiap syair puitis yang dilantunkannya.
Giliran, penyanyi bersuar emas, Eka Deli, yang mengejutkan dalam 2 reportoar sekaligus, ‘Bahagia Tanpamu’ dan ‘Laguku’. Eka, menjangkau nada tinggi dengan timbre yang tebal, dan range vokal yang luas, kombinasi yang memukau, dengan karakter vokal Lilo yang khas, sambal memainkan melodi dengan gitar Parker yang suaranya sengaja dibuat stereo. Mengingatkan kita pada gaya permainan gitar legendaris, Steve Lukather dari Toto.
Menjelang puncak pertunjukan band yang merilis album KLa ‘Kedua’ Project pada 1990, nomor-nomor everlasting song mulai dilepas. ‘Menjemput Impian’ dan lagu ‘Terpuruk’ yang menghadirkan peniup terompet asal Bali, Rio Sidik. Dilagu yang sama, peniup terompet aslinya, menurut Adi Adrian, adalah musisi asal Belanda.
“Selama ini, kami sulit cari peniup terompet dengan cara di mute, yang menjadi siganutre lagu Terpuruk, hingga kami mendengarkan Rio Sidik. Mainnya persis yang ada di rekaman,” ungkap Adi, usai pertunjukan dan Rio Sidik menghampirinya di private room, belakang panggung.
Dalam konteks genre music mereka, KLa tak tertandingi. Menuju puncak pertunjukannya, mereka melepas ‘’Lagu Baru’, ‘nomor paling laku dan paling rumit yang dimiliki KLa bertajuk ‘Tak Bisa Kelain Hati’ (Album ke-3,1991) pun dieksekusi dengan baik oleh Katon. Kekhawatiran bahwa ia tak mampu mencapai nada tinggi saat overtune, tak terbukti. Dengan senyum bahagia ia menuntaskannya. Sing a long kembali mengudara.“Sungguh ku akui, tak bisa ke lain hati…”
Akhirnya, Konser 35 tahun KLa, dituntaskan dengan nomor ‘Semoga’ dan karya paling ajaib. Sebutlah masterpieces dari mereka, ‘Yogyakarta’. Tak ayal lagi, segala enerji dari panggung maupun dari tengah penonton, tumpah ruah, tak tertahankan.
Sekelompok Perempuan yang merentangkan syal bertuliskan ‘KLanese’, menyanyi kencang, bagai memecah langit-langit Tennis Indoor Senayan. “Ijinkanlah aku untuk selalu pulangi lagi. Bila hati mulai sepi tanpa terobati”. Katon, Lilo dan Adi, masih memesona. Ketiganya adalah harmoni bintang nan cemerlang, yang terus bercahaya hingga mereka merilis album baru ‘35 Thirty Five Year’, yang berisi lagu-lagu intrepertasi bari dengan penyanyi lain, sebuah produksi bersama Le Moisek Revole.
Saat penonton, mulai meninggalkan gedung pertunjukan, Ahmad Dhani, ke backstages, datang ke private room, menyapa Lilo.
Apa kata Dhani tentang konser KLa?
“Ahmad Dhani ada diantara penonton lainnya, itu sudah cukup membuktikan, apa komentarya tentang KLa Project,” simpul Lilo.
“Terima Kasih KLanese, sampai ketemu 5 tahun lagu, dalam konser yang semakin dahsyat,” pungkas Katon. Mereka pamit, memberi hormat, foto bersama, salam dan silam dari atas panggung megah yang tak terlupakan.
Music
Konser ‘Sound of Freedom’ Palestina di Jakarta, Libatkan 5 Lembaga Kemanusiaan, ini Jadualnya
FEM Indonesia, Jakarta – Lima lembaga kemanusiaan, ZIS Indosat bersama QUPRO akan menggelar mega konser bertajuk ‘Sound of Freedom’ (Konser Kemanusiaan) untuk Palestina. Konser yang akan digar di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, pada hari Minggu (29/12/2024) mendatang.
ZIS Indosat sebagai pihak yang menginisiasi mempercayakan QUPROmenjadi pelaksana mega konser tersebut. Konser juga menjadi wadah bahwa dari masyarakat luas yang nantinya, dapat membantu rakyat Palestina yang kian hari kondisinya semakin terpuruk.
“Dari ke-5 lembaga kemanusiaan yang kami gandeng meliputi Human Initiative, Adara Relief, Rumah Zakat, NU Care-LAZISNU dan Global Humanity Network (GHN),” ujar Wakhid Efendiselaku CEO ZIS Indosatdalam perss conferencedihadapan sejumlah media di Jakarta, Senin (2/12/2024).
Wakhid Efendi menuturkan bahwa kolaborasi yang dijalin merupakan wujud nyata dari kolabirasi sejumlan pihak yang jelas-jelas memiliki visi dan misi yang sama, yakni guna menggalang solidaritas masyarakat Indonesia untuk membantu rakyat dan bangsa Palestina merdeka dan terbebas dari belenggu zionis Israel dan sekutunya.
Selain itu, dengan menggabungkan kekuatan antara sektor korporasi, organisasi kemanusiaan serta seniman, mega konser ‘Sound of Freedom‘ menjadi bukti kebersamaan yang diharapkan bakal menciptakan dampak yang jauh lebih besar, terutama untuk membantu menyelesaikan berbagai kesulitan yang dihadapi masyarakat atau bangsa Palestina.
“Jadi, bentuk kolaborasi ini merupakan kunci upaya kemanusiaan, terutama ketika berbicara tentang meringankan penderitaan akibat konflik. Sound of Freedom justru jadi ajang untuk menunjukkan ketika berbagai elemen masyarakat bersatu, kita dapat memberikan harapan nyata bagi saudara kita di Palestina,” paparnya.
Dari mega konser tersebut bakal. menghadirkan sejumlaj musisiternama Indonesia yang akan menyampaikan pesan kemanusiaan melalui karya-karyanya. Mereka akan ‘dimotori‘ oleh penyanyi Opick‘Tombo Ati’, Hedi Yunus, Feby Putri serta Izzatul Islam (grup nasyid) dan Hivi(grup musik).
Konser dengan konsep yang akan memadukan antara seni pertunjukkan dan kepedulian dengan sesama, mega konser ‘Sound of Freedom‘, justru ingin mengajak masyarakat agar bersatu dalam semangat kebersamaan, kebebasan dan kemanusiaan.
Hasil dari seluruh mega konser yang menargetkan 10.400 penonton yang dalam dua sesi penampilan itu, bisa meraih target donasi Rp 2,5 miliar yang seluruhnya bakal disalurkan kepada masyarakat Palestina melalui lembaga-lembaga kemanusiaan yang ada dan terlibat dalam acara ‘Sound of Freedom’.
Sedangkan untuk proses penggalangan dana dilakukan secara transparan. Baik itu melalui pembelian tiket bagi pengunjung saat konser berlangsung, juga secara online atau kontribusi daring maupun nantinya akan ada program lelang barang-barang di lokasi acara.
Adapun kolaborasi dari tiap-tiap lembaga tetap bakal fokus untuk Palestina. Human Initiative akan fokus para program makanan bergizi dengan nama Program Food for Palestine, Adara ReliefInternationalkhusus menangani kebutuhan anak dan perempuan di musim dingin, GHN untuk bantuan air bersih serta Rumah Zakat dan NU Care – LAZISNU fokus pada bantuan kebutuhan dasar pengungsi. Baik makanan, obat, pakaian, air, selimut serta logistik lainnya.
Opick, penyanyi yang bakal jadi ‘motor‘ ‘Sound of Freedom‘ menambahkan agar konser tersebut jangan hanya sekali. Tetapi harus berkali-kali dan bahkan ratusan kali untuk ke sejumlah kota di Indonesia.
“Jelas, mega konser ini tidak hanya menjadi momen refleksi dan aksinyata bagi isue Palestina. Namun juga simbol persatuan dan kemanusiaan. Melalui Sound of Freedom, diharapkan masyarakat Indonesia, terutama anak muda, semakin tergerak berkontribusi menciptakan dunia yang lebih adil dan damai,” ucapnya.
Opick juga mengingatkan kita semua, agar selalu memikirkan saudara sesama muslim di Palestina. Mereka bukan hanya butuh uluran tangan saat ini saja, tapi juga bagaimana nasib dan masa depan mereka. “Mumpung kita terus dipilih oleh Allah SWT untuk hadir membantu mereka. Kalau tidak, peranya bakal diambil oleh bangsa lain dan kita bisa cuma jadi penonton,” pungkasnya.
Sementara untuk tiket mega konser dan informasi lebih lanjut dapat diakses melalui www.soundoffreedom.id. Mari bergandengan tangan, nyalakan harapan dan wujudkan kebebasan bersama Sound of Freedom.
Music
Gantikan Meriam Bellina di ‘Golden Memories’, Ria Resty Fauzi Kagum : “Baru Kali ini saya bisa nyanyi lagi!”
FEM Indonesia, Jakarta – Meski minus kehadiran aktris Meriam Bellina, konser Golden Memories bertajuk “Nostalgic Concert, Dinner and Music”, yang digelar pada Jum’at (29/11/2024) malam di Ballroom Golden Boutique Hotel Kemayoran Jakarta, berlangsung sukses dan meriah.
Selain dipadati penonton, pengganti Meriam Bellina yang tak jadi hadir karena sakit serangan jantung, adalah karena kehadiran apik dari penyanyi senior, Ria Resti Fauzi.
Ria yang tampil cantik mengenakan hijab warna abu dan jaket hitam, tampil memukau dengan menyanyikan lagu hits seperti “Kututup Layar Cintaku”, “Sepatu Daei Kulit Rusa”, “Hidupku Tak Berarti Lagi,” dan Lagu dari Queen,”I Want to Break Free”.
Didapuk tampil di mini konser yang rutin digelar tiap akhir bulan, Ria Resti mengaku kagum dan kaget lantaran ia sudah lama tak tampil lagi menyanyi, terakhir saat wabah covid 19 merebak di Indonesia.
“Saat saya dikontak sama dedek bunga penyelenggara konser ini, saya suprise banget seneng banget rasanya. Suara tepukan dari penonton itu bagi saya mahal banget harganya dan itu ngga ada nilainya,” ungkap Ria Resty usai tampil diatas panggung.
Ria yang ngehits lewat lagu ‘Cintaku Sampai ke Ethiopia’ di tahun 90 an ini mengucap terima kasih lantaran masih diberi kesempatan menyanyi bersama penyanyi lainnya, Annie Carera, Lucky Idol dan lainnya dengan penonton yang memadati ballroom besar hotel Golden Boutique.
“Nyanyi itu bagi saya ngga bisa diganti berapapun dan ngga ada nilainya. Apalagi saya melihat penonton ramai dengan tepuk tangan itu seperti infus bagi saya yang seperti bisa langsung bangun lagi, bangkit lagi. Sekali lagi terima kasih walaupum dadakan semoga penampilan saya malam ini berkenan dan memuaskan penonton golden memoris,” ungkap Ria Resty.
Sementara Cahaya Bunga Saragih selaku manager event mini konser Golden Memories menambahkan bahwa penampilan Ria Resty malam itu menambah megahnya acara konser yang dibarengi dengan dinner bagi penonton.
“Malam ini sebenarnya menjadi konser penutup untuk tahun ini karena di bulan Desember nanti konser kembali digelar untuk acara menutup malam tahun baru 2024 di hotel ini. Jadi malam ini kita tampilkan banyak penyanyi untuk memuaskan penonton setia,” ujar Bunga.
Bunga juga memberi info bahwa konser tutup tahun nanti akan lebih meriah dengan penyanyi senior yang tak kalah famousnya. “Soalnya Golden Boutique ini menjadi hotel yang menyatukan artis penyanyi jaman sekarang dan senior dalam sebuah konser musik,” jelas Bunga.
General Manager Hotel, Gandhi Saraghi mengucapkan terima kasih kepada artis-artis senior dan legend yang sudah pernah tampil ditempatnya. Gandhi mengungkapkan bahwa konser ini akan berlanjut ke konser malam tahun baru akan digelar lebih meriah.
“Dengan tema rock and roll, mini koser sambut malam tahun baru akan dihelat di area lounge hotel yang langsung berhadapan dengan jalan raya. Acaranya akan lebih freestyle dan rock n roll lah sambil barbequan,” kata Gandhi.
Rangkai mini konser malam itu dibuka dengan penampilan musisi Maman Piul dengan melodi gesekan biolanya sukses mendendangkan Love Story dan lagu lainnya. Usai Maman Piul, dilanjutkan penampilan
Gandhi Saraghi dengan menyanyikan Kaulah Cinta terakhir Ku ( Cipt. Cahaya Bunga Saragih), Kenangan Kita (Cipt. Pianis Lubis) dan Rindu (Cipt. Taufik Saleh). Belum usai penonton bernafas, muncul penyanyi legendaris Anie Carera menyanyikan tembang, YangTebaik (Cipt Cahaya Bunga Saragih), Cinta Ku tak Terbatas Waktu, Gandhi Saraghi Feat. Anie Carera – Sing Penting Viral (Cipt Cahaya Bunga Saragih). Setelah itu penampilan terbaik penyanyi cantik, Dinda Bonita menampilkan tembang Hello Dolly dan New york new york.
Konser juga menampilkan vokal sang manager event, Cahaya Bunga Saragih yang menyanyikan lagu berjudul, Aku Bukan Milikmu (Cipt Cahaya Bunga Saragih) dan Ingat Kamu CBS Feat Maya Angela. Lalu dilanjutkan penyanyi Tio Fanta dengan lagu Tiada nama seindah namamu, Ku coba untuk bertahan, Junaedi (Jubaedah) dan Sekedar bertanya.
Ria Resty Fauzy & LuckyIdol menutup konser tersebut sebelum acara donasi untuk mendiang Dina Mariana dengan tembang-tembang, Kututup Layar Cintaku, Sepatu Dari Kulit Rusa, Hidupku Tak Berarti Lagi dan I Want To Breakfree.
Sementara acara Amal Dina Mariana malam itu diiringi lagu Merantau dari Tony Seno- Uman & Fery Malevoice – Gandhi Saraghi
2 Pak penunghulu dan penyanyi legend, Endang S Taurina & Anie Carera.
Music
AMI Awards 2024, Merayakan Musik Generasi Baru dengan 62 Katagori dan 5 Penghargaan Khusus
FEM Indonesia, Jakarta – Malam puncak AMI Awards ke-27 kali ini akan menjadi momen bersejarah dengan pengumuman 62 kategori penghargaan dan lima penghargaan khusus yang terbagi dalam dua sesi.
Sesi pertama akan mengumumkan 50 kategori di siang hari, sementara sesi kedua menghadirkan 12 kategori tambahan dan penghargaan khusus yang akan diberikan langsung di atas panggung di Ciputra Artpreneur, Jakarta, Rabu 4 Desember 2024, mulai pukul 14.00 WIB.
Dengan tema “Musik Generasi Baru”, AMI Awards tahun ini menjadi selebrasi keberagaman genre musik dan dedikasi para musisi generasi muda.
“Musik Indonesia adalah anugerah yang patut kita syukuri. AMI Awards hadir untuk mengapresiasi karya terbaik para musisi dengan mempertahankan standar kualitas yang tinggi dan independensi,” kata Candra Darusman, Ketua Umum YAMI, dalam press confrence yang digelar di Parle, Senayan, Jakarta, Jum’at (29/11/2024).
Selama hampir tiga dekade tambah Chandra bahwa AMI Awards telah menjadi saksi perkembangan pesat industri musik Indonesia, termasuk transformasi dari rilisan fisik ke digital sejak 2017. Perubahan ini membawa berbagai inovasi, seperti kemunculan genre baru yang semakin memperkaya warna musik Nusantara.
Sejalan dengan itu, AMI Awards juga menambah sejumlah kategori baru, seperti Jazz Alternatif, Soul R&B Alternatif, Dangdut Elektro, Koplo, Orkestra, dan lainnya. “AMI Awards tidak hanya mencatat sejarah musik Indonesia tetapi juga memberikan motivasi bagi musisi untuk terus berkarya dan menginspirasi masyarakat,” terang Candra.
AMI Awards kali ini mendapat dukungan penuh dari Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia dan akan dimeriahkan deretan musisi ternama, seperti Salma Salsabil, Bernadya, Sal Priadi, Sherina Munaf, Rony Parulian, Isyana Sarasvati, Rahmania Astrini, Adrian Khalif, dan Selfi Yamma.
“Semoga AMI Awards terus menjadi inspirasi bagi musisi Tanah Air untuk berkarya dan memberikan hiburan terbaik bagi masyarakat. Mari kita dukung musik Indonesia,” harap Candra.
-
NASIONAL4 days ago
Curah Hujan Tinggi, Beberapa Titik wilayah di Kabupaten Pacitan Longsor dan Jalan Kota Banjir
-
NASIONAL3 days ago
Update Real Count, Supian Chandra Menang Telak Raih 53,21 Persen di Pilkada Depok 2024
-
NASIONAL5 days ago
Wamen Komdigi akan Persatukan Dua Kubu PWI Pusat Lewat Kongres, Ini Jadualnya!
-
NASIONAL4 days ago
Qonita Lutfiyah Apresiasi Para Pejuang Perubahan Depok, Menangkan Supian – Chandra