Connect with us

Selebriti

Maknai 17 Agustusan, Ratu Meta Teringat Rayakan Bersama Dikediaman Zaskia Gotik

Published

on

FEM Indonesia – Perayaan HUT Kemerdekaan RI identik dengan berbagai perlombaan. Ratu Meta misalnya, ia malah terkenang perayaan 17 an tahun lalu bersama sahabatnya Zaskia Gotik.

“Tahun lalu 2022 bersama Zaskia Gotik dan keluarganya. Alhamdulillah banyak hadiahnya saya dan Jasmine (putri Ratu Meta) pun dapat,” kenang Ratu Meta.

Menurut Meta, waktu merayakan HUT Kemerdekaan RI di kediaman Zaskia Gotik banyak lomba yang mereka adakan. Salah satunya berebut bangku dengan diiringi musik. Kemudian lomba makan kerupuk di pinggir kolam renang.

“Yang paling seru menyerok uang dengan mata ditutup. Gak sia-sia dapet dong uang, ada uang dollarnya lagi,” tambahnya.

Diakui penyanyi yang berbisnis warung kuliner serba seafood ini, sejak kecil setiap 17 Agustus selalu turut merayakannya dengan berbagai lomba di lingkungan keluarganya di Karawang, Jawa Barat.

“Semangat 17 Agustus hari kemerdekaan yang dinanti dari waktu aku masih kecil, ya lomba-lomba 17 Agustusan. Dengan lomba itu, ada semangat positif. Kita berlomba tapi tanpa permusuhan,” terangnya.

Makna HUT Kemerdekaan RI ke-78 kali ini menjadi semangat untuk Ratu Meta dalam berkarya. Saat ini Meta mengaku tengah mempersiapkan single terbaru. Namun semangat dari perayaan 17 Agustus 1945 menjadi motivasi baru.

“Kita ramaikan HUT Kemerdekaa RI dengan tetap kobarkan semangat 17 Agustus dalam berjuang menjalankan kehidupan ini,” tandas penyanyi bernama asli Meta Nurmalasari.

Ragam

Pertunjukan Panggung Musikal Keluarga Cemara, Membawa Penonton Kembali ke Keluarga

Published

on

FEM Indonesia. Jakarta — Setelah sukses menghangatkan dan menyatukan kembali keluarga Indonesia lewat film animasi JUMBO, Visinema Studios bersama Indonesia Kaya kembali menghadirkan Pertunjukan Panggung Musikal Keluarga Cemara bekerja sama dengan Ciputra Artpreneur. 

Dipentaskan pada 20 Juni hingga 13 Juli 2025, pementasan merupakan adaptasi dari salah satu IP terpopuler dan tersukses yang juga telah diangkat ke layar lebar, dan akan menjadi satu-satunya pertunjukan panggung musikal yang hadir selama hampir satu bulan penuh dengan total 30 kali pertunjukan.

Setelah sukses pada edisi tahun lalu dengan mendatangkan lebih dari 30 ribu penonton, kini Pertunjukan Panggung Musikal Keluarga Cemara 2025 akan disajikan dengan lebih megah untuk membawa semua penonton #KembaliKeKeluarga. Pertunjukan tahun ini akan menampilkan koreografi tari yang lebih semarak, desain artistik panggung, hingga aransemen lagu yang diperbarui untuk memberikan pengalaman yang lebih hangat dan mengesankan.

Disutradarai oleh Pasha Prakasa dan diproduseri oleh Cristian Imanuell, Billy Gamaliel, dan Chriskevin Adefrid, Pertunjukan Panggung Musikal Keluarga Cemara 2025 akan tampil berbeda dengan edisi perdananya. Dengan susunan keluarga Abah dan Emak kini diperbarui dengan jajaran pemeran baru yang membawa energi segar ke atas panggung. Adegan pada setiap babak akan dikembangkan menjadi lebih emosional, mengajak penonton untuk kembali merasakan nilai-nilai keluarga yang penuh makna dan kehangatan.

“Visinema Studios selalu berkomitmen untuk menghadirkan karya dan konten yang ditujukan untuk anak-anak dan keluarga. Setelah kesuksesan Pertunjukan Musikal Keluarga Cemara tahun lalu, disusul dengan capaian luar biasa film animasi JUMBO, kami kembali mempersembahkan Pertunjukan Musikal Keluarga Cemara, semoga bisa menjadi pilihan utama untuk keluarga dalam menikmati hiburan berkualitas. Selain itu, tentunya kami berharap industri dan ekosistem musikal maupun pertunjukan panggung di Indonesia juga menjadi lebih semarak dan terus berkembang,” kata produser Pertunjukan Panggung Musikal Keluarga Cemara Cristian Imanuell.

Pertunjukan Panggung Musikal Keluarga Cemara tahun ini diharapkan dapat menjangkau lebih banyak keluarga Indonesia. Dengan harga tiket presale yang terjangkau dan Visinema Studios sebagai studio yang konsisten menghadirkan hiburan berkualitas untuk anak dan keluarga, pertunjukan panggung ini menjadi salah satu karya unggulan yang layak dinikmati oleh anak-anak dan keluarga Indonesia.

“Indonesia Kaya percaya bahwa panggung bukan sekadar ruang pertunjukan, melainkan medium penting untuk merawat jati diri bangsa. Kisah Keluarga Cemara adalah salah satunya, hadir dengan nilai-nilai kebersamaan, kesederhanaan, dan cinta yang tulus – nilai yang tetap relevan lintas generasi. Pertunjukan Panggung Musikal Keluarga Cemara kami hadirkan kembali sebagai wujud nyata komitmen berkelanjutan kami dalam mendukung kelestarian hidup seni pertunjukan Indonesia. Kami berharap, pementasan ini dapat menyentuh lebih banyak hati dan meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni pertunjukan, serta membangkitkan semangat untuk terus berkarya di dunia seni pertunjukan Tanah Air,” ujar Billy Gamaliel, Program Manager Indonesia Kaya sekaligus produser pementasan ini.

Sutradara Pertunjukan Panggung Musikal Keluarga Cemara Pasha Prakasa menambahkan bahwa Ini adalah kesempatan yang sangat langka, sebuah pertunjukan panggung musikal di Indonesia memiliki total 30 kali pertunjukan selama hampir satu bulan penuh, dan melakukan rerun. “Kami semua berharap Pertunjukan Panggung Musikal Keluarga Cemara bisa menjadi katalisator bagi semakin berkembangnya ekosistem musikal di Indonesia, dan yang terpenting, menjadi hiburan berkualitas yang dapat dinikmati oleh banyak keluarga Indonesia.” ujarnya.

Pasha menjelaskan bahwa tahun ini akan ada beberapa penyesuaian adegan dan tata artistik, seperti penambahan moving set untuk memberikan pengalaman baru dan berbeda dari pertunjukan sebelumnya. Tak hanya itu, video musik untuk seluruh lagu Pertunjukan Panggung Musikal Keluarga Cemara juga akan dirilis. Pada tahun lalu, Pertunjukan Panggung Musikal Keluarga Cemara berhasil meraih Piala AMI Awards untuk kategori Album Musikal Terbaik.

Pertunjukan Panggung Musikal Keluarga Cemara dibintangi diantaranya oleh Taufan Purbo, Simhala Avadana, Andrea Miranda, dan Galabby yang kembali memerankan karakter Abah dan Emak. Sementara Amira Karin, Aisyah Fadhila, Fazka Bahanan, dan Quinn Salman masing-masing akan kembali menjadi Euis dan Ara.

Continue Reading

NASIONAL

Wabup Garut Luthfianisa Putri Karlina Dilamar Anak Gubernur Jawa Barat

Published

on

FEM Indonesia, Jawa Barat – Ditengah euforia kemenangan Persib Bandung dalam BRI Liga 1 2024–2025. Wakil Bupati Garut, Luthfianisa Putri Karlina, resmi dilamar oleh Maula Akbar, putra Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, tepat setelah Maung Bandung memastikan gelar juara musim ini.

Nama Putri Karlina mendadak menjadi sorotan publik setelah dirinya dilamar oleh Maulana Akbar Ahmad Habibie, atau Maula Akbar, putra dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Momen lamaran romantis tersebut terjadi tepat setelah pertandingan Persib Bandung melawan Barito Putera di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada Jumat, 9/05/ 2025.

Tak lama kemudian, Putri membagikan momen spesial itu melalui akun Instagram pribadinya, @putri.karlina14, pada Sabtu, (10/05/2025).  Dalam unggahan tersebut, tampak Maula berlutut sambil menyematkan cincin di jari Putri, yang tersenyum bahagia menyambut bahagia

“Kamu adalah ketidakmungkinan yang menjadi mungkin. Aku gak akan pernah berhenti bersyukur kepada Allah untuk semua hal baik yang terjadi. Semoga Allah mudahkan langkah kita seterusnya. Semoga kamu adalah jodoh terbaik ku sampai akhir hayat dan seterusnya,” tulis Putri dalam unggahannya.

Sosok calon suami

Pada Pileg 2024, Maula Akbar maju menjadi caleg legislatif DPRD Jawa Barat melalui Partai Gerindra.

Ia berhasil lolos menjadi Anggota DPRD Jawa Barat dengan perolehan 53.856 suara di daerah pemilihan (Dapil) 10 meliputi Purwakarta dan Karawang. Kini, Maula Akbar telah menduduki kursi DPRD Jabar.

Putri Karlina adalah putri dari Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto. Kehidupan pribadinya yang kerap menarik perhatian ini kini semakin menjadi sorotan, terutama setelah momen lamaran istimewa di Stadion GBLA tersebut. [foto: instagramputri.karlina14]

Continue Reading

NASIONAL

Bersama Baladhika Karya Soksi, Ferry Juan Desak Negara Hadir Berantas Premanisme Jalanan & Berdasi

Published

on

FEM Indonesia, Jakarta – Ketua Umum BALADHIKA KARYA SOKSI (BKS) Ferry Juan, SH. mengapresiasi  Pemerintah membentuk Satgas Pemberantasan Premanisme sekaligus mendesak perlunya  kehadiran Negara  memberantas Premanisme menyeluruh baik “Premanisme Jalanan” maupun “Premanisme Berdasi” (white collar crime). 

“Kedua bentuk Premanisme itu merupakan ancaman serius bagi bangsa menuju Indonesia Emas 2045 , karena itu kami berharap dan percaya Presiden Prabowo dapat segera menghadirkan negara secara efektif untuk memberantasnya” tegas Ketum Ormas Sayap SOKSI berbaju loreng yang didirikan tahun 1963 oleh Mayjen TNI (Purn) Prof.Dr. Suhardiman bersama Jenderal TNI (Anm) Achmad Yani itu kepada wartawan pada Minggu sore  (11/05) di Jakarta  dalam rangka menyongsong HUT ke 65 SOKSI dengan thema nasionalnya “SOKSI Bangkit Menuju Indonesia Emas 2045”.

Pengacara kondang itu memaparkan, fenomena premanisme di Indonesia sudah lama tak lagi sebatas soal kriminal oleh preman jalanan. Dalam praktiknya, premanisme sebenarnya sejak lama sudah menjelma menjadi dua wajah yaitu “premanisme jalanan” yang kerap berkedok ormas, dan “premanisme berdasi” yang justru menyusup ke dalam sistem birokrasi, hukum dan politik. 

Keduanya saling mengisi, bahkan dalam banyak kasus, saling beririsan dengan jaringan begundal kekuasaan. Beberapa bulan terakhir, kita menyaksikan bagaimana kelompok tertentu yang mengatasnamakan ormas dengan seragam “nasionalis-religius” justru melakukan aksi premanisme terang-terangan. 

Di Jawa Barat, seorang gubernur dihadang oleh massa ormas saat hendak menjalankan tugas resmi. Investor dan pelaku usaha di Karawang, Bekasi, dan Cilegon juga mengeluhkan praktik “pemaksaan kontribusi keamanan” oleh ormas tertentu.

Modusnya bervariasi, dari pungli, intimidasi atas nama moral, hingga mobilisasi massa untuk menekan pemerintah daerah atau perusahaan. Premanisme semacam ini menjadi ancaman nyata bagi iklim investasi, stabilitas daerah, serta supremasi hukum.

Namun lebih berbahaya dari semua itu adalah “premanisme berdasi” – para oknum pejabat, elit politik yang menyalahgunakan otoritas kekuasaannya untuk memeras, mengatur proyek, memanipulasi hukum. Mereka adalah wajah premanisme dari lingkaran setan kekuasaan.

Beberapa kasus besar yang mencerminkan premanisme berdasi itu antara lain Skandal korupsi Pertamina, korupsi PT.Timah, korupsi Dana CSR BI -Komisi XI DPR, Korupsi para oknum BPK RI, gratifikasi di MA Zarof Ricar dan gratifikasi M Arif Ketua PN Jaksel, Korupsi BJB, gratifikasi bandar Judol dan Pinjol, gratifikasi bandar narkoba,  merupakan bukti betapa dalamnya jaringan premanisme berdasi di lembaga pemerintahan, BUMN, yudikatif dan legislatif dengan praktik yang sistemik dan sudah lama membusuk. 

Terkait bidang politik, kooptasi oleh premanisme berdasi juga harus dicegah dan berantas sebab ada “catatan hitam kelam politik” pernah terjadi dalam kasus “KLB Ilegal Partai Demokrat tahun 2021” yang hendak melakukan “pembegalan politik” dengan melanggar konstitusi internal dan UU negara. Meski upaya premanisme dengan “pembegalan” ini gagal, namun menjadi preseden buruk bagaimana kekuasaan bisa digunakan untuk merampas legitimasi demokrasi.

Tokoh senior SOKSI itu kemudian menegaskan negara kita adalah negara hukum (rechtstaat) maka  semua warga negara semestinyalah wajib menghormati dan mentaati hukum yang berlaku dengan tertib dan disiplin yang berarti tidak melakukan tindakan “melawan hukum” dan juga tidak “main hakim sendiri” (eigenrichting) apalagi disertai kekerasan di luar proses hukum yang sah. 

Ferry Juan Ketua Depinas SOKSI yang legal itu mengingatkan jika kehadiran negara tidak segera efektif memberantas kedua bentuk premanisme itu maka akibatnya akan menggerogoti kepercayaan rakyat kepada Pemerintah dan lembaga kekuasaan lainnya, merusak institusi hingga kelak sulit diperbaiki, dan menjerumuskan Indonesia ke dalam rezim kekuasaan yang  transaksional dan korup serta melecehkan kedaulatan hukum yang potensial menghancurkan masa depan bangsa. 

Kader senior SOKSI gemblengan langsung Pendiri SOKSI Mayjen TNI (Purn) Suhardiman itu sependapat seperti apa peringatan yang pernah disampaikan oleh Presiden Prabowo ketika tahun 2018 lampau, yang mungkin terinspirasi dari Novel Fiksi Ghost Fleet karya dua ahli strategi dan Intelijen itu, *”Indonesia bisa bubar tahun 2030 jika tidak diperbaiki”* dan analog juga dengan pernyataan Ketua Umum SOKSI, Ir. Ali Wongso Sinaga di berbagai kesempatan “bahwa Indonesia Emas 2045 hanya akan kita capai optimal jika negara sesegera mungkin mulai membersihkan “premanisme terorganisir” dari  lembaga-lembaga kekuasaan di sektor-sektor strategis, dari begundal hukum dan peradilan, begundal migas dan tambang, begundal pangan, bandar narkoba, begundal tanah, bandar judol dan pinjol yang seiring dengan system building berupa penguatan sistem hukum, ekonomi, pendidikan dan hankam.

Menutup pemaparannya, tokoh senior SOKSI organisasi pendiri Golkar itu berpesan : “SOKSI mengajak seluruh rakyat, media, intelektual, dan negara bersatu untuk mengatakan “ Kita Berantas Premanisme” dengan menjunjung tinggi supremasi hukum  menuju Indonesia Emas 2045 dibawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

Continue Reading
Advertisement
Advertisement

Trending