Connect with us

Music

Pertama kali Dangdutan di Korea Selatan, Siti Badriah Deg Degan! 

Published

on

FEM Indonesia – Pedangdut Siti Badriah baru-baru ini merasakan dangdutan di Korea Selatan. Wanita yang akrab dengan Sibad itu manggung di konser musik bertajuk “Asia Concert Korea” di La Vie D’or Resort, Suwon.

Ini kali pertama Sibad tampil di Korea, diundang oleh promotor acara Galaxy Navatra dari Kamboja yang bekerjasama dengan EO lokal Tiger dari Korea Selatan. Konser musik itu juga melibatkan sejumlah penyanyi dari negara Asia lain yakni Korea Selatan, Thailand dan Kamboja.

Sibad tampil membawakan lima lagu, dua di antaranya adalah duet dengan penyanyi asal Kamboja bernama Chan Seyma. Sibad mengaku sudah mempersiapkan penampilannya di Korea Selatan dari jauh-jauh hari.

“Persiapannya yang pasti lama banget karena di sini juga aku harus hafal lagu Chan Seyma dari Kamboja. Jadi memang aku hafalnya ini sudah berminggu-minggu lalu. Trus kostumnya juga sudah dari berminggu-minggu lalu disipian, sudah kita rancang sedemikian rupa. Trus ya, kesehatannya mesti dijaga sih,” terangnya.

Melihat list penampil yang berasal dari empat negara, tentu saja penonton yang ikut hadir pun berasal dari masing-masing negara tersebut. Oleh karenanya, penyanyi kelahiran Bekasi, Jawa Barat, itu merasa cukup deg-degan.

Deg-degan Pertama Tampil di Korea

“Deg-degan banget ya karena ini pertama kali aku nyanyi di Korea, dan penontonnya notabene bukan orang Indonesia tapi orang Kamboja dan Korea. Ya, deg-deganlah dari awal terima job ini juga sampai sekarang masih deg-degan banget,” lanjut penyanyi berusia 31 tahun itu.

Penampilan duetnya bersama Chan Seyma disebut Sibad sebagai salah satu yang memberinya semangat. Ia bersyukur, duet tersebut berjalan kompak tanpa kendala. Sibad sendiri sebelumnya ditantang untuk tampil membawakan lagu penyanyi asal Kamboja itu.

“Lega banget, akhirnya pecah telor juga lagu yang lama banget aku hafalin. Sekarang sudah keluar, sudah selesai nyanyinya. Alhamdulillah pas aku duet sama Chan Seyma juga lancar. Enjoy banget, Chan Seyma juga asyik bisa diajak komunikasi di panggung,” pungkas Sibad.

Music

Slank Berduka, Bunda Iffet Meninggal Dunia di Usia 87 Tahun

Published

on

By

FEM Indonesia, Jakarta – Kabar duka datang dari grup band Slank. Ibunda dari Bimbim drummer Slank Bunda Iffet, meninggal dunia di usia 87 tahun pada hari ini Sabtu (26/4/2025) malam.

“Telah wafat dengan tenang diiringi keluarga tercinta, Bunda Iffet Veceha binti Abdul Azis St Besar (87 tahun) pada hari ini, Sabtu 26 April 2025, pukul 22.42 WIB,” begitulah pesan yang terima redaksi FEM Indonesia.

Bunda Iffet sebelumnya sempat dirawat di rumah sakit selama beberapa hari terakhir ini. Bimbim menyebut kondisi Bunda Iffet juga melemah semenjak dirawat.

Ini pesan whatapp yang mengabarkan Bunda Iffet meninggal dunia.

Innalillahi wa inna ilaihi roji’un

Telah wafat dengan tenang diiringi keluarga tercinta, “Bunda Iffet Veceha binti Abdul Azis St Besar”  (87 tahun) pada hari ini Sabtu 26 April 2025 pukul 22.42 wib

Semoga almarhumah wafat dalam husnul khotimah, diampuni dosa2nya dan mendapat tempat terbaik disisiNYA.

Rencana pemakaman bertempat di TPU Karet Bivak blok AA1 blad 042 tanggal 27 April 2025. Mohon keikhlasan memaafkan almarhumah bila ada kesalahan semasa hidupnya.

Anak-anak : 

Adri – Lea

Bimbim – Reny

Masto – Gaby

Ila – Raja

dan cucu-cucu, cicit. 

Alamat rumah duka : Jalan Potlot 3 no.14 Durentiga, Jakarta Selatan.

Almarhumah yang lahir pada 12 Agustus 1937, dikenal memiliki peran yang sangat penting dalam karier grup band legendaris Slank.

Salah satu yang paling dikenal adalah ikut membantu Bimbim serta sejumlah personel Slank yang lain lepas dari cengkeraman narkoba yang menjerat mereka pada dekade ’90-an.

Continue Reading

Music

Roadshow Pertama, Band GankSync Panaskan Panggung Halal Bihalal Oi Asyik Ga Asyik

Published

on

FEM Indonesia, Depok – Baru dibentuk pada medio April 2025, grup band GankSync yang diisi Maman Piul, Digo Dz. dan Milano sudah dapat banyak jadual tampil secara live. Salah satunya ada saat tampil di acara halal bihalal fans Iwan Fals, oi beberapa waktu lalu di Tapos Depok.

Para fans oi yang menggelar acara halal bihalal tersebut adalah perkumpulan Asyik Ga Asyik yang baru dibentuk 3 bulan di Kota Depok. Dalam acara, GankSync tampil memukau menyanyikan lagu-lagu yang pernah dipopulerkan Iwan Fals era 80an dan 2 lagu baru yang akan dirilis resmi pada Mei ini.

Tampil menghibur dihadapan ratusan anggota oi, musisi biola Maman Piul mengaku senang, bisa bermemori bersama oi genk Asyik Ga Asyik. Ia melihat fans oi sangat solid untuk urusan silaturahim dan musik.

“Acara ini asyik ga asyik ya kita bikin asyik, dan Alhamdulillah di malam ini kita semua bisa bertemu bersilaturahmi bahwa kedekatan kita disini, semua saudara,” ujar Maman Piul. Suami dari pencipta lagu Cahaya Bunga Saragih ini juga mengaku mendapatkan kesan yang dalam ketika bisa menghibur malam itu. Katanya, silaturahmi dengan musik juga bisa memperpanjang umur.

“Kita disini mencoba merewind lagi masa lalu dan lagu-lagu yang kita nyanyiin tadi kan beredar di masa 80an bersama babeh Iwan Fals. Dan saya mencoba mengingatkan lagi momen masa lalu bersama para anggota oi dengan lagu Yakinlah, Masih Lancar dan ternyata pada hapal nyanyi bareng, seru banget,” papar Maman Piul.

Sementara Milano yang memperkuat GangSync dengan vokalnya yang khas merasa bangga bisa langsung menghibur acara malam itu yang bernuansa musik Iwan Fals. “Komunitas ini cukup asyik, semuanya antusias, tertib dan akrab tidak membedakan satu sama lain. Saya sangat menikmati panggung malam ini,” kata Milano diiyakan Digo Dz. yang pernah menjadi personil band Iwan Fals bersama Maman Piul.

Seperti diketahui, setelah manggung di Cilangkap Tapos Depok, band GankSync ini roadshow di Jakarta, Oria Hotel pada 2 Mei, Mei di Thamrin Jakarta, dan di Sumedang Jawa Barat pada 11-12 Mei mendatang.

Continue Reading

Music

Comeback! Shanty Lahirkan ‘Dahulu’ dengan Melody Metamorphosa

Published

on

FEM Indonesia, Jakarta – Di tengah arus perubahan yang tak pernah berhenti, penyanyi berbakat Shanty memilih cara yang unik untuk mengabadikan setiap fase kehidupannya, melalui karya seni. 

Kali ini, Shanty tak hanya hadir dengan alunan musik yang memukau, tetapi juga dengan kreasi seni rupa yang mempesona dalam wujud perhiasan. Melalui peluncuran single reinterpretasi bertajuk Dahulu dan koleksi perhiasan eksklusif bertajuk Melody MetamorphosaShantymempersembahkan sisi dirinya yang baru lebih berdaya, anggun, dan sarat akan makna mendalam.

Lagu Dahulu bukanlah sebuah komposisi yang asing bagi para pencinta musik Tanah Air. Karya abadi dari Rieka Roslan ini telah lama menemani berbagai kisah tentang cinta, kehilangan, dan harapan dalam kehidupan banyak orang. Namun, di tangan Shanty, lagu ini terlahir kembali dengan nuansa yang lebih intim dan penuh emosi personal.

Rieka Roslan, pencipta lagu Dahulu sekaligus arranger yang menggarap versi terbaru ini, menyatakan kekagumannya. “Saya percaya setiap lagu punya jodohnya. Dahulu punya energi kuat dan Shanty mampu membawakannya sebagai dirinya sendiri, bukan orang lain,” ujarnya. Peluncuran lagu ini menjadi bagian sentral dari acara perayaan bertajukShowcase Mahadaya Wanita, yang menampilkan Rieka Roslan dan Nada Dara, sebuah band perempuan yang lantang menyuarakan kekuatan serta keberagaman suara wanita Indonesia.

Namun, eksplorasi kreatif Shanty tidak berhenti pada ranah musik. Ia juga menuangkan metamorfosis dirinya ke dalam sebuah lini perhiasan eksklusif yang diberi nama Melody Metamorphosa. Dalam kolaborasi yang apik dengan seniman perhiasan berbakat asal Bali, Komang Tri, koleksi ini menjadi representasi visual dari perjalanan musikal dan spiritual Shanty sebuah refleksi mendalam dari setiap fase kehidupan yang telah ia jalani sebagai seorang wanita, seorang seniman, dan seorang individu yang unik.

“Ini bukan hanya tentang lagu. Ini tentang bagaimana kita tumbuh, berubah, dan tetap setia pada hati. Musik selalu jadi penyelamat saya dalam setiap fase metamorfosa saya,” ungkap Shantydengan penuh ketulusan. Kata kata ini merangkum esensi dari karya terbarunya, di mana musik dan seni rupa berpadu untuk menceritakan sebuah perjalanan pribadi yang universal.

Setiap desain perhiasan dalam koleksi Melody Metamorphosa menyimpan sebuah narasi tersendiri, layaknya sebuah lagu yang mampu menggambarkan berbagai spektrum emosi dan lika liku perjalanan batin. Perhiasan-perhiasan ini memancarkan kekuatan sekaligus kelembutan, keanggunan yang berpadu dengan makna yang mendalam semuanya mencerminkan sosok Shanty yang kini tampil lebih dewasa, otentik, dan memancarkan kebijaksanaan dari setiap pengalaman hidupnya.

Dengan diluncurkannya single Dahulu dan koleksi perhiasan Melody Metamorphosa, Shanty mengajak para penggemar dan penikmat seni untuk bersama sama merayakan setiap perubahan dalam hidup. Ia ingin menyampaikan pesan bahwa setiap langkah yang dilalui, seberat apapun tantangannya, dapat diubah menjadi sebuah karya yang indah dan menginspirasi bagi diri sendiri maupun orang lain.

Melalui kolaborasi lintas disiplin seni ini,Shanty sekali lagi membuktikan bahwa kreativitas tidak memiliki batas. Ia tidak hanya mempersembahkan karya yang indah untuk dinikmati, tetapi juga membagikan sebuah perspektif tentang bagaimana merangkul perubahan dan menemukan keindahan dalam setiap fase kehidupan. 

Sebuah persembahan yang tidak hanya memanjakan mata dan telinga, tetapi juga menyentuh hati dan memberikan inspirasi. foto dok. ig@shantyofficial

Continue Reading
Advertisement
Advertisement

Trending