Connect with us

Music

Rayakan 35 Tahun, KLa Project Gelar Konser ‘Harmoni Cahaya’ di Tennis Indoor Senayan, Jakarta

Published

on

FEM Indonesia, Jakarta – Grup musik senior, KLa Project akan menggelar konser kembali. Usia yang sudah tak muda lagi tidak menyurutkan semangat grup band asal Yogyakarta dalam berkarya di blantika musik Tanah Air.

Katon, Lilo dan Adi bakal merayakan 35 tahun kiprah mereka di industri musik lewat konser bertajuk “Harmoni Cahaya” yang akan digelar pada 31 Oktober 2023 di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta.

“Konser ini tentang perjalanan panjang kami selama 35 tahun, yang tak terbayangkan sebelumnya. Rasanya, tak hanya kami bertiga yang ingin melakukan selebrasi, tapi juga para penggemar kami. Karenanya, mereka tak ingin kehabisan tiket dan kehilangan kesempatan untuk merayakan perjalanan karya-karya kami bersama penggemar lainnya,” ungkap Adi Adrian melalui siaran persnya yang dibagikan, Rabu (18/10/2023).

Pernyataan Adi soal konser kali ini bukan kaleng-kaleng kalau istilah anak zaman now. Terbukti, tiket pre-sale konser selebrasi 35 tahun KLa Project sudah sold out. Pencapaian ini hanya dalam waktu kurang dari 2 hari, setelah tiket dijual secara online via ‘my ticket’, sejak 1 Oktober lalu. Mulai dari tiket kategori Super VIP seharga Rp 2,4 juta hingga kategori lainnya, seperti tiket VIP, Gold, Silver, Super Festival dan Festival. Kini, yang tersisa adalah tiket dengan harga normal.

Bagaimana bisa?
Senada dengan Adi, Katon Bagaskara mengakui bahwa keterlibatan penggemar dalam menyaksikan konser mereka secara langsung, atmosfernya nyaris tak pernah berubah. Selalu ada kebersamaan yang kerapkali memberi enerji dan semangat baru.
 
“Kami bertiga tumbuh bersama, berkesenian dalam kombinasi situasi yang melibatkan emosi penonton. KLa tak hanya sekadar mainin musik, tapi kami memotret perjalanan hidup setiap manusia yang tumbuh bersama kami,” terang Katon.
 
Sebagai balasan, untuk memuaskan para KLanese dan penikmat musiknya, maka acara yang diselenggarakan oleh Kinarya Legenda Abadi, Perusahaan milik KLa Project, dibawah bendera ‘KLa Corp’, akan dikemas dengan konsep yang lebih istimewa. Lebih dari yang pernah terjadi saat konser ulang tahun KLa Project lainnya.
 
Untuk perbandingan saja. Pada Tahun 2018, saat Konser 30 Tahun KLa Project,  dengan tagline ‘Karunia Semesta’, KLa menyajikan  30 karya hypnotized. KLanis yang memadati Plenary Hall, Jakarta Ketika itu dibuai dengan lagu-lagu aransemen baru nan kolosal. Ada sentuhan musik etnik khas Indonesia yang kental dan eksotis. Ditambah lagi dengan tata suara, tata panggung dan tata lampu yang sangat menakjubkan.  
 
Itu fakta tahun 2018. Tak terbayangkan, apa yang terjadi dalam selebrasi 35 tahun nanti?
 
“Tentu saja kali ini lebih istimewa dan surprise. Ada musisi yang semula KLanese, mereka bagian perjalanan KLa Project, tapi kemudian meraih sukses seperti kami. Kini kami akan tampil bersama, sebagai performer dalam berbagai rangkaian karya. Sudah pasti kami semakin memperindah aransemennya,” beber Katon.
 
Apakah kali ini bakal ada 35 lagu hits dengan aransemen baru? Atau jangan-jangan ada 35 musisi yang akan tampil Bersama Katon, Lilo dan Adi? Atau mungkin bakal ada 35 kejutan lainnya? Bagaimana wujud dari tematikal ‘Harmoni Cahaya’ dalam konser tersebut?
 
Tentu saja banyak misteri yang mengejutkan para penonton sebagai sebuah pertunjukan musikal. Dan yang pasti saat ini untuk memastikan agar produksi dari konser tersebut terjaga keistimewaannya, maka Lilo, pun terjun langsung mengawasi berbagai kebutuhan produksi, baik yang sifatnya teknis dan non musikal, maupun yang esensi musikal. Lilo, tak ingin momentum 35 tahun ini berlalu sia-sia.
 
“Setelah konser 35 tahun ini, saya secara pribadi punya impian tampil di venue yang lebih besar. Saya meyakini bahwa KLa masih bisa memperluas penggemar, yang masih kita bisa raih, dimana sebagian penontonnya adalah Gen Z,” harap Lilo.

Bagi KLanese yang ingin mendapatkan tiket, masih ada dan bisa dibeli tiket dengan harga normal. Mulai dari kategori Festival Rp 900 ribu, Tribune  Rp 800 ribu, hingga Super VIP sebesar Rp 3 juta. 

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Music

Slank Berduka, Bunda Iffet Meninggal Dunia di Usia 87 Tahun

Published

on

By

FEM Indonesia, Jakarta – Kabar duka datang dari grup band Slank. Ibunda dari Bimbim drummer Slank Bunda Iffet, meninggal dunia di usia 87 tahun pada hari ini Sabtu (26/4/2025) malam.

“Telah wafat dengan tenang diiringi keluarga tercinta, Bunda Iffet Veceha binti Abdul Azis St Besar (87 tahun) pada hari ini, Sabtu 26 April 2025, pukul 22.42 WIB,” begitulah pesan yang terima redaksi FEM Indonesia.

Bunda Iffet sebelumnya sempat dirawat di rumah sakit selama beberapa hari terakhir ini. Bimbim menyebut kondisi Bunda Iffet juga melemah semenjak dirawat.

Ini pesan whatapp yang mengabarkan Bunda Iffet meninggal dunia.

Innalillahi wa inna ilaihi roji’un

Telah wafat dengan tenang diiringi keluarga tercinta, “Bunda Iffet Veceha binti Abdul Azis St Besar”  (87 tahun) pada hari ini Sabtu 26 April 2025 pukul 22.42 wib

Semoga almarhumah wafat dalam husnul khotimah, diampuni dosa2nya dan mendapat tempat terbaik disisiNYA.

Rencana pemakaman bertempat di TPU Karet Bivak blok AA1 blad 042 tanggal 27 April 2025. Mohon keikhlasan memaafkan almarhumah bila ada kesalahan semasa hidupnya.

Anak-anak : 

Adri – Lea

Bimbim – Reny

Masto – Gaby

Ila – Raja

dan cucu-cucu, cicit. 

Alamat rumah duka : Jalan Potlot 3 no.14 Durentiga, Jakarta Selatan.

Almarhumah yang lahir pada 12 Agustus 1937, dikenal memiliki peran yang sangat penting dalam karier grup band legendaris Slank.

Salah satu yang paling dikenal adalah ikut membantu Bimbim serta sejumlah personel Slank yang lain lepas dari cengkeraman narkoba yang menjerat mereka pada dekade ’90-an.

Continue Reading

Music

Roadshow Pertama, Band GankSync Panaskan Panggung Halal Bihalal Oi Asyik Ga Asyik

Published

on

FEM Indonesia, Depok – Baru dibentuk pada medio April 2025, grup band GankSync yang diisi Maman Piul, Digo Dz. dan Milano sudah dapat banyak jadual tampil secara live. Salah satunya ada saat tampil di acara halal bihalal fans Iwan Fals, oi beberapa waktu lalu di Tapos Depok.

Para fans oi yang menggelar acara halal bihalal tersebut adalah perkumpulan Asyik Ga Asyik yang baru dibentuk 3 bulan di Kota Depok. Dalam acara, GankSync tampil memukau menyanyikan lagu-lagu yang pernah dipopulerkan Iwan Fals era 80an dan 2 lagu baru yang akan dirilis resmi pada Mei ini.

Tampil menghibur dihadapan ratusan anggota oi, musisi biola Maman Piul mengaku senang, bisa bermemori bersama oi genk Asyik Ga Asyik. Ia melihat fans oi sangat solid untuk urusan silaturahim dan musik.

“Acara ini asyik ga asyik ya kita bikin asyik, dan Alhamdulillah di malam ini kita semua bisa bertemu bersilaturahmi bahwa kedekatan kita disini, semua saudara,” ujar Maman Piul. Suami dari pencipta lagu Cahaya Bunga Saragih ini juga mengaku mendapatkan kesan yang dalam ketika bisa menghibur malam itu. Katanya, silaturahmi dengan musik juga bisa memperpanjang umur.

“Kita disini mencoba merewind lagi masa lalu dan lagu-lagu yang kita nyanyiin tadi kan beredar di masa 80an bersama babeh Iwan Fals. Dan saya mencoba mengingatkan lagi momen masa lalu bersama para anggota oi dengan lagu Yakinlah, Masih Lancar dan ternyata pada hapal nyanyi bareng, seru banget,” papar Maman Piul.

Sementara Milano yang memperkuat GangSync dengan vokalnya yang khas merasa bangga bisa langsung menghibur acara malam itu yang bernuansa musik Iwan Fals. “Komunitas ini cukup asyik, semuanya antusias, tertib dan akrab tidak membedakan satu sama lain. Saya sangat menikmati panggung malam ini,” kata Milano diiyakan Digo Dz. yang pernah menjadi personil band Iwan Fals bersama Maman Piul.

Seperti diketahui, setelah manggung di Cilangkap Tapos Depok, band GankSync ini roadshow di Jakarta, Oria Hotel pada 2 Mei, Mei di Thamrin Jakarta, dan di Sumedang Jawa Barat pada 11-12 Mei mendatang.

Continue Reading

Music

Comeback! Shanty Lahirkan ‘Dahulu’ dengan Melody Metamorphosa

Published

on

FEM Indonesia, Jakarta – Di tengah arus perubahan yang tak pernah berhenti, penyanyi berbakat Shanty memilih cara yang unik untuk mengabadikan setiap fase kehidupannya, melalui karya seni. 

Kali ini, Shanty tak hanya hadir dengan alunan musik yang memukau, tetapi juga dengan kreasi seni rupa yang mempesona dalam wujud perhiasan. Melalui peluncuran single reinterpretasi bertajuk Dahulu dan koleksi perhiasan eksklusif bertajuk Melody MetamorphosaShantymempersembahkan sisi dirinya yang baru lebih berdaya, anggun, dan sarat akan makna mendalam.

Lagu Dahulu bukanlah sebuah komposisi yang asing bagi para pencinta musik Tanah Air. Karya abadi dari Rieka Roslan ini telah lama menemani berbagai kisah tentang cinta, kehilangan, dan harapan dalam kehidupan banyak orang. Namun, di tangan Shanty, lagu ini terlahir kembali dengan nuansa yang lebih intim dan penuh emosi personal.

Rieka Roslan, pencipta lagu Dahulu sekaligus arranger yang menggarap versi terbaru ini, menyatakan kekagumannya. “Saya percaya setiap lagu punya jodohnya. Dahulu punya energi kuat dan Shanty mampu membawakannya sebagai dirinya sendiri, bukan orang lain,” ujarnya. Peluncuran lagu ini menjadi bagian sentral dari acara perayaan bertajukShowcase Mahadaya Wanita, yang menampilkan Rieka Roslan dan Nada Dara, sebuah band perempuan yang lantang menyuarakan kekuatan serta keberagaman suara wanita Indonesia.

Namun, eksplorasi kreatif Shanty tidak berhenti pada ranah musik. Ia juga menuangkan metamorfosis dirinya ke dalam sebuah lini perhiasan eksklusif yang diberi nama Melody Metamorphosa. Dalam kolaborasi yang apik dengan seniman perhiasan berbakat asal Bali, Komang Tri, koleksi ini menjadi representasi visual dari perjalanan musikal dan spiritual Shanty sebuah refleksi mendalam dari setiap fase kehidupan yang telah ia jalani sebagai seorang wanita, seorang seniman, dan seorang individu yang unik.

“Ini bukan hanya tentang lagu. Ini tentang bagaimana kita tumbuh, berubah, dan tetap setia pada hati. Musik selalu jadi penyelamat saya dalam setiap fase metamorfosa saya,” ungkap Shantydengan penuh ketulusan. Kata kata ini merangkum esensi dari karya terbarunya, di mana musik dan seni rupa berpadu untuk menceritakan sebuah perjalanan pribadi yang universal.

Setiap desain perhiasan dalam koleksi Melody Metamorphosa menyimpan sebuah narasi tersendiri, layaknya sebuah lagu yang mampu menggambarkan berbagai spektrum emosi dan lika liku perjalanan batin. Perhiasan-perhiasan ini memancarkan kekuatan sekaligus kelembutan, keanggunan yang berpadu dengan makna yang mendalam semuanya mencerminkan sosok Shanty yang kini tampil lebih dewasa, otentik, dan memancarkan kebijaksanaan dari setiap pengalaman hidupnya.

Dengan diluncurkannya single Dahulu dan koleksi perhiasan Melody Metamorphosa, Shanty mengajak para penggemar dan penikmat seni untuk bersama sama merayakan setiap perubahan dalam hidup. Ia ingin menyampaikan pesan bahwa setiap langkah yang dilalui, seberat apapun tantangannya, dapat diubah menjadi sebuah karya yang indah dan menginspirasi bagi diri sendiri maupun orang lain.

Melalui kolaborasi lintas disiplin seni ini,Shanty sekali lagi membuktikan bahwa kreativitas tidak memiliki batas. Ia tidak hanya mempersembahkan karya yang indah untuk dinikmati, tetapi juga membagikan sebuah perspektif tentang bagaimana merangkul perubahan dan menemukan keindahan dalam setiap fase kehidupan. 

Sebuah persembahan yang tidak hanya memanjakan mata dan telinga, tetapi juga menyentuh hati dan memberikan inspirasi. foto dok. ig@shantyofficial

Continue Reading
Advertisement
Advertisement

Trending