Connect with us

Movie & TV

Rilis Film ‘Lembayung’, Baim Wong : Film Ini Jadi Solusi Penonton yang Jenuh dengan Tema Film Film Saat ini!

Published

on

FEM Indonesia Taiwan – Prime Eagle Studios dan Tiger Wong Entertainment mempersembahkan film horor ‘Lembayung’ yang akan tayang di seluruh jaringan bioskop Indonesia mulai tanggal 19 September 2024. 

Film perdana dari Baim Wong sebagai sutradara ini bukan hanya menampilkan teror yang menyeramkan, melainkan juga drama misteri thriller yang menegangkan serta memiliki plot twist mengejutkan.

Film menceritakan pengalaman mengerikan Pica bersama dengan temannya, Arum, saat sedang menjalani kegiatan PKL (magang) di unit poli gigi sebuah klinik di pinggiran Yogyakarta. Suatu malam, pasien misterius berambut panjang yang menyeramkan datang ke poli gigi, membuat Pica dan Arum sangat ketakutan hingga terbawa ke mimpi. Kemudian berbagai peristiwa janggal mulai terjadi, diikuti dengan runutan kejadian tragis di Klinik Lembayung yang mereka alami. 

Saat Arum kerasukan, Pica berusaha mengungkap misteri Klinik Lembayung sebelum sahabatnya menjadi korban. Cerita dari film ‘Lembayung’ diangkat dari sebuah utas (thread) horor ‘Jin Poli Gigi’ yang ditulis oleh Pica melalui akun @saturnrushx di media sosial Twitter/X. Thread tersebut sempat populer pada tahun 2022 hingga mendapat ribuan retweet dan likes dari para pembacanya. Akan tetapi, cerita dalam thread tersebut tidak selesai lantaran Pica berhenti menulis karena trauma akan pengalaman mengerikan yang menimpanya.

Menyambut perilisan dari film perdananya sebagai sutradara, Baim Wong menjelaskan kalau filmnya nanti akan menjadi film horor yang berbeda dari yang sudah ada sebelumnya. Alih-alih penuh dengan misteri dan teror yang dahsyat, ‘Lembayung’ di sisi lain justru banyak mengupas sisi-sisi humanis manusia yang jarang atau bahkan belum pernah diangkat.

“Film ‘Lembayung’ ini akan hadir sebagai sajian horor yang fresh mulai dari tampilan luarnya hingga ke dalam cerita. Sehingga bukan hanya mengandalkan sisi horornya saja, namun juga mengangkat sisi yang belum pernah dibahas sebelumnya. Harapannya, film ini dapat menjadi solusi bagi para penonton yang mungkin sedang merasa jenuh dengan tema film-film saat ini,” jelas sutradara Baim Wong, di XXI Epicentrum, Kuningan Jakarta, Jum’at (13/9/2024).

Diproduseri oleh Emilka Chaidir, film dibintangi oleh dua ratu horor Indonesia yang sedang naik daun, yaitu Taskya Namya sebagai Pica serta Yasamin Jasem sebagai Arum. Selain mereka berdua, juga turut dibintangi oleh sejumlah nama-nama besar di industri perfilman Indonesia seperti Arya Saloka, Oka Antara, Anna Jobling, Erick Estrada, Asri Welas, Daffa Wardhana, Ence Bagus, Wulan Guritno, Tio Pakusadewo, Sari Nila, Mario Maulana, dan Dayu Wijanto.

Oka Antara memberikan penilaian sekaligus apresiasi terhadap karya debut dari Baim Wong sebagai sutradara. Menurutnya, Baim Wong memiliki talenta untuk menjadi sutradara lantaran mampu mengelola sebuah skenario yang sederhana menjadi karya yang luar biasa.

“Film ‘Lembayung’ pada dasarnya merupakan film horor yang berbeda dengan script-nya yang sederhana. Akan tetapi, kepiawaian dari Baim Wong sebagai sutradaralah yang pada akhirnya membuat film ini menjadi sebuah karya yang luar biasa. Sehingga saya merasa kalau Baim Wong ini memang punya talenta,” ungkap pemeran dr. Ringgo, Oka Antara.

Produser film ‘Lembayung’, Emilka Chaidir, juga ikut menyampaikan rasa optimisnya terhadap proyek film ini.

“Berkali-kali saya tekankan kalau film ‘Lembayung’ akan terasa berbeda dari rata-rata film horor Indonesia yang sudah ada. Melalui segala materi yang kami punya, dari sisi cerita hingga jajaran cast penuh talenta, kami yakin para penggemar horor Indonesia akan terpuaskan setelah selesai menonton filmnya,” kata Emilka.

Movie & TV

Film “Perang Kota”, Kisah Cinta Segitiga Terbakar Revolusi di Jakarta

Published

on

FEM Indonesia, Jakarta — Setelah world premiere (pemutaran perdana) di International Film Festival Rotterdam pada Februari tahun ini, film perang-drama dari sutradara Mouly Surya, “Perang Kota” (judul internasional “This City Is A Battlefield”) akan segera tayang di Indonesia pada 30 April 2025 di bioskop. 

Menyambut penayangannya, film yang diproduksi bersama Cinesurya, Starvision dan Kaninga Pictures ini merilis official poster keduanya, yang menampilkan tiga tokoh utama film, Chicco Jerikho, Ariel Tatum, dan Jerome Kurnia. Dalam official poster kedua “Perang Kota”, Ariel Tatum berdiri di depan dua laki-laki tersebut. Dengan Jerome Kurnia yang tengah duduk berada di tengah, dan Chicco Jerikho berdiri di paling belakang dengan membawa biola kesayangannya. 

Potret ketiganya berada di salah satu sudut rumah yang didiami Chicco Jerikho dan Ariel Tatum, sekaligus tempat biasanya rencana-rencana perlawanan terhadap penjajah dilancarkan. Official poster “Perang Kota” menunjukkan sebuah petunjuk tentang intrik besar yang akan terjadi di antara ketiga bintang tersebut.

Film “Perang Kota” merupakan adaptasi bebas novel karya Mochtar Lubis “Jalan Tak Ada Ujung”, mengambil latar Jakarta pada tahun 1946 di masa Sekutu datang ke Indonesia diboncengi Belanda yang ingin kembali berkuasa. Di tengah krisis itu, cinta dan perselingkuhan hadir. 

Guru ISA (Chicco Jerikho), pahlawan perang yang bermasalah di ranjang perkawinannya, dipercayakan misi menghabisi petinggi kolonial Belanda dalam usaha mempertahankan kemerdekaan, bersama sahabatnya HAZIL (Jerome Kurnia), pemuda tampan dan bersemangat tinggi, yang diam-diam mencuri hati FATIMAH (Ariel Tatum), istri Isa.

Penulis dan sutradara “Perang Kota” Mouly Surya mengatakan film ini mengeksplorasi latar sejarah yang kelam pada tahun 1946. Ketika semua orang memekik kata “Merdeka!” sebagai bentuk ekspresi kemerdekaan bangsa, ada kota yang masih bergejolak dengan perlawanan terhadap penjajah yang tidak menampakkan sebuah kebebasan negara yang sudah merdeka.

Pemimpin negara dan banyak masyarakat lainnya meninggalkan ibu kota, dan garis antara benar dan salah menjadi kabur. “Tokoh Isa kehilangan banyak hal yang membentuk perannya sebagai laki-laki baikdalam situasi perang dan kehidupan domestik rumah tangganya, baik di ranjang pernikahannya bersama Fatimah maupun sebagai pencari nafkah bagi keluarga. Nilaiheroisme Isa menjadi tekanan yang berkelindan di antara pekerjaan dan tanggung jawabnya untuk memberi makan keluarga. Inilah yang dieksplorasi, dengan karakter-karakter pendukung lainnya seperti seperti Fatimah, seseorang yang bersemangat untuk berjuang, tetapi terpaksa menyerah pada tugasnya sebagai ibu dan istri,” kata sutradara “Perang Kota” Mouly Surya.

Film “Perang Kota” dibintangi oleh Chicco Jerikho, Ariel Tatum, Jerome Kurnia, Rukman Rosadi, Imelda Therinne, Faiz Vishal, Anggun Priambodo, Ar Barrani Lintang, Chew Kinwah, Alex Abbad, Indra Birowo, Dea Panendra, dan lain-lain. Menjadi ko-produksi antara Indonesia, Singapura, Belanda, Prancis, Norwegia, Filipina, dan Kamboja, film ini diproduksi oleh Cinesurya, Starvision, dan Kaninga Pictures. Dan menjadi ko-produksi bersama Giraffe Pictures, Volya Films, Shasha & Co. Production, DuoFilm AS, Epicmedia, Qun Films, dan Kongchak Pictures.

Film “Perang Kota” diproduseri oleh Chand Parwez Servia, Fauzan Zidni, Tutut Kolopaking, dan diproduksi oleh Rama Adi. Film ini juga turut diko-produseri produser Indonesia dan internasional, di antaranya Anthony Chen, Tan Si En, Denis Vaslin, Fleur Knopperts, Isabelle Glachant, Ingrid Lill Høgtun, Marie Fuglestein Lægreid, Linda Bolstad Strønen, Bianca Balbuena, Bradley Liew, Axel Hadiningrat, Giovanni Rahmadeva, Siera Tamihardja, dan Loy Te.

Produser Chand Parwez Servia dari Starvision mengatakan film “Perang Kota” menjadi sebuah film yang bukan sekadar film sejarah, melainkan juga menjadi cermin bagi generasi muda saat ini “Film “Perang Kota” akan menghadirkan suasana perang, drama cinta dan pengkhianatan yang intens, emosional, dan sinematik. Menjadikan film ini punya nilai yang akan menjadi cerminan bagi generasi muda saat ini, lewat drama revolusi yang berbeda, kata Chand Parwez Servia.

Selain menjadi film penutup IFFR 2025, film panjang kelima Mouly Surya ini juga akan rilis secara komersial pada 17 April mendatang di Belanda. Chicco Jerikho, yang memerankan Isa, seorang yang menghadapi pergulatan pada perjuangan bangsa dan permasalahan rumah tangganya, mengungkapkan memerankan Isa adalah perjalanan yang penuh tantangan.

“Isa adalah karakter yang unik untuk dieksplorasi. Bagaimana ia menghadapi krisis sebagai laki-laki, sekaligus juga menghidupkan cita-citanya untuk berjuang atas nama bangsa Indonesia. Peran ini membawa saya ke dalam dimensi yang kompleks dalam suatu konflik yang menguji keberanian, idealisme, dan cinta,” kata Chicco Jerikho.

“Saya merasa tertarik untuk menampilkan dimensi Fatimah di film ini, dengan pendekatan dari Mouly Surya yang menempatkannya bukan sebagai perempuan yang harus disalahkan. Fatimah juga ditunjukkan sebagai sosok perempuan yang memilikihasrat tinggi untuk ikut berjuang. Ini adalah sudut pandang yang jarang diberikan di perfilman dan societykita,” kata Ariel Tatum.

Jerome Kurnia, yang menjadi aktor pertama yang ikut bergabung sejak awal proyek film ini merasa tersanjung diberikan kepercayaan oleh Mouly Surya untuk memerankan Hazil. Film “Perang Kota” sekaligus menjadi film berlatar sejarah keduanya.

“Saat pertama kali Mouly Surya datang ke saya dan memberikan peran Hazil, itu adalah kesempatan yang tidak bisa dilewatkan. Bahkan ketika itu saya menerima tawaran ini ketika belum ada naskahnya. Namun, saya percaya dengan visi Mouly untuk menunjukkan sebuah masa Indonesia pasca kemerdekaan dari sudut pandang lain, tentang sejarah yang belum diceritakan di layar perfilman kita,” tutup Jerome Kurnia.

Continue Reading

Movie & TV

Film ‘Penjagal Iblis : Dosa Turunan’, Horor Aksi yang Menguji Iman dan Logika

Published

on

By

FEM Indonesia, Jakarta – Dunia perfilman Indonesia kembali mendapatkan angin segar dengan hadirnya film horor terbaru yang berjudul Penjagal Iblis: Dosa Turunan. Film ini merupakan hasil kolaborasi dari Screenplay Films, Rapi Films, dan IFI Sinema, yang disutradarai oleh Tommy Dewo.

Penjagal Iblis Dosa Turunan menawarkan konsep yang unik dan penuh dengan teka-teki, yang siap untuk menguji logika dan iman para penontonnya. Film ini direncanakan akan tayang di bioskop pada tanggal 30 April 2025.

Film ini akan menampilkan pertarungan yang sengit antara Ningrum (Satine Zaneta) dan Pakunjara (Niken Anjani), yang berujung pada serangkaian kasus pembunuhan berantai yang menargetkan para pemuka agama. Daru (Marthino Lio), seorang wartawan, terjebak dalam misteri ini saat ia melakukan investigasi.

Trailer resmi film ini memperlihatkan adegan mencekam, di mana sebuah keluarga dibunuh secara sadis saat melakukan ruqyah. Ningrum, pelaku pembunuhan, mengaku sebagai Penjagal Iblis yang bertugas membasmi makhluk jahat yang dibangkitkan oleh Pakunjara.

Ketegangan semakin meningkat saat Ningrum berhadapan langsung dengan Pakunjara dalam pertempuran supranatural yang spektakuler. Daru, yang awalnya hanya seorang pengamat, harus ikut terlibat dalam perlawanan ini.

Produser Wicky V. Olindo menegaskan bahwa film ini bukan hanya sekadar film horor biasa, tetapi juga menawarkan elemen aksi yang jarang ditemui di genre ini. Bayangkan Satine Zaneta membawa golok menebas-nebas iblis, berhadapan langsung dengan Niken Anjani yang memiliki kekuatan supranatural, bisa terbang, dan melakukan berbagai sihir. Ini adalah pengalaman menonton yang benar-benar harus dirasakan di layar lebar,” ujarnya.

Sutradara Tommy Dewo menambahkan bahwa Penjagal Iblis Dosa Turunan akan membawa elemen investigasi ke dalam dunia supranatural, menciptakan ketegangan yang belum pernah ada sebelumnya dalam film horor Indonesia. “Kami menggali mitos, kutukan, dan ritual yang belum banyak diketahui. Dengan riset mendalam tentang mitologi lokal, ilmu hitam, dan fenomena mistis di Indonesia, film ini menghadirkan suasana yang lebih realistis dan mencekam,” ungkapnya.

Satine Zaneta, yang berperan sebagai Ningrum, menyatakan bahwa karakternya sangat berbeda dari stereotip perempuan dalam film horor Indonesia. “Ningrum adalah karakter yang kompleks. Dia tidak hanya harus menghadapi bahaya fisik, tetapi juga rahasia gelap yang mengancam jiwanya,” kata Satine. artwork dok. official poster penjagal iblis

Continue Reading

Movie & TV

Ngerih! Luna Maya Mandi Darah di Film Horor ‘Gundik’

Published

on

By

FEM Indonesia, Jakarta  – Aktris cantik Luna Maya menghadapi tantangan baru dalam karier aktingnya dengan memerankan sosok Gundik dalam film terbaru garapan sutradara Anggy Umbara.

Salah satu adegan yang paling menantang bagi Luna Maya adalah adegan mandi darah, yang merupakan bagian dari cerita film. “Saya harus mandi darah. Itu bagian dari cerita. Rasanya menantang,” terang Luna.

Luna Maya juga mengungkapkan kesulitan dalam memerankan karakter Gundik, yang memiliki pola pikir ekstrem dan bertentangan dengan norma.

“Jadi memang kesulitannya itu membuat si karakter ini berpikir dan bertindak ekstrem itu karena bertentangan dengan norma, jadi itu yang harus kita singkirkan dan berusaha masuk ke situ, itu nggak gampang,” jelasnya.

Film Gundik tidak hanya menampilkan Luna Maya, tetapi juga aktor dan aktris ternama lainnya seperti Maxime Bouttier, Agus Kuncoro, dan Tyo Pakusadewo. Anggy Umbara ingin mengajak penonton untuk menebak makna tersembunyi dalam setiap adegan film, melalui penggunaan semiotika.

Film ini mengisahkan tentang aksi perampokan yang berujung pada terungkapnya kekuatan gaib seorang Gundik, yang diperankan oleh Luna Maya. foto dok. ig@filmgundik

Continue Reading
Advertisement
Advertisement

Trending