Connect with us

Sosial Budaya

Maknai Kemerdekaan RI ke-79, Yayasan WINGS Peduli Gelar Aksi Bersih Bersih Pantai

Published

on

FEM Indonesia Taiwan – Yayasan WINGS Peduli peringati Kemerdekaan ke-79 RI dengan menyelenggarakan rangkaian kegiatan yang mendukung gaya hidup berkelanjutan bersama karyawan WINGS Group bertema Unity in Sustainability

Yayasan WINGS Peduli berkolaborasi dengan berbagai pihak, seperti Pandawara Group, Waste4Change, ATMI Cikarang, hingga departemen internal, untuk menyelenggarakan kegiatan bertema lingkungan. Mulai dari memilah sampah berdasarkan kategori, mendaur ulang plastik, hingga aksi bersih pantai yang melibatkan ratusan karyawan. 

Inisiatif ini merupakan upaya Yayasan WINGS Peduli dalam mendukung perubahan dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia, dengan mempertahankan sumber daya yang ada termasuk lingkungan, sejalan dengan makna kemerdekaan tahun ini yakni Nusantara Baru, Indonesia Maju.

Sebagai puncak acara, Yayasan WINGS Peduli mengajak puluhan karyawan WINGS Group melakukan Aksi Bersih Pantai Baro Gebang, Cirebon (21/8/2024), yang diselenggarakan oleh Pandawara Group, kelompok penggerak dan pemengaruh yang berfokus pada permasalahan sampah dan kebersihan lingkungan. Karyawan yang terlibat sebagai volunteer ini berasal dari berbagai usia dan departemen, yang disatukan oleh spirit yang sama untuk mengurangi sampah di lingkungan sekitar. 

Dalam pembukaan Aksi Bersih, Gilang Rahma, perwakilan Pandawara Group menuturkan, “Harapannya, aksi bersih-bersih Pantai Baro Gebang di Cirebon ini bisa jadi pemicu awal buat kita semua untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Semoga dari kegiatan sederhana seperti ini, kita bisa mulai bareng-bareng menjaga kelestarian alam, supaya kehidupan di bumi bisa terus berkelanjutan karena kita tahu bahwa menjaga lingkungan itu bukan cuma tugas satu dua orang, tapi tanggung jawab kita semua.”

Menjelang peringatan Hari Kemerdekaan, WINGS Group juga menyelenggarakan program bertajuk WINGS Unity Cup yang terdiri dari delapan cabor, termasuk Basket, Mini Soccer, dan Badminton, yang diikuti oleh ribuan peserta dari seluruh departemen. Dalam kegiatan ini, tim WINGS Unity Cup bersama Yayasan WINGS Peduli berinovasi dengan menggunakan medali berbahan utama plastik untuk para pemenang dalam program internal karyawan ini. Bersama ATMI CikarangYayasan WINGS Peduli mendaur ulang 40 kg limbah tutup botol menjadi 220 medali bagi pemenang kategori silver dan gold

Selama kegiatan WINGS Unity Cup berlangsung, Yayasan WINGS Peduli dan tim WINGS Unity Cup juga mengajak karyawan yang bertanding maupun yang mendukung pertandingan untuk memilah sampah sesuai kategori, sejalan dengan kampanye #PilahDariSekarang yang telah Yayasan WINGS Peduli galakkan sejak 2023. Melalui kolaborasi bersama Waste4Change, sejumlah 130 kg sampah dari kegiatan dikumpulkan dari kegiatan yang berlangsung selama 20 hari di bulan Juli dan Agustus ini diolah kembali menjadi berbagai produk baru, untuk meningkatkan rate daur sampah. Sampah yang didominasi oleh botol plastik ini nantinya akan diolah berdasarkan jenis plastiknya, seperti pressed PET untuk PET, ember untuk HDPE, dan tutup gas silinder untuk LDPE. 

Perwakilan Yayasan WINGS Peduli, Sheila Kansil menuturkan bahwa melalui rangkaian kegiatan ini ingin menggalang semangat kesatuan karyawan untuk melestarikan lingkungan, khususnya di bidang waste management. “Harapannya, kegiatan yang dikemas secara menyenangkan ini dapat mendorong mereka untuk melanjutkan aksi cinta lingkungan di keluarga dan orang terdekat, demi menciptakan bumi menjadi rumah yang nyaman untuk generasi mendatang. Hal ini sejalan dengan spirit Unity in Sustainability yang kami usung di kegiatan internal kami tahun ini.” ujarnya.

Berbagai upaya ini merupakan komitmen Yayasan WINGS Peduli di bidang #WINGSPeduliLingkungan, yang sejalan dengan filosofi perusahaan bahwa The Good Things in Life Should be Accessible for All.  

NASIONAL

Gandeng PWI, Dinas DP3AP2KB Sosialisasi Program Perlindungan untuk Wanita dan Anak Depok

Published

on

FEM Indonesia, Depok – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Depok menggelar Forum Diskusi Grup (FGD) bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Depok.

Acara yang digelar pada Jum’at (13/12) dihadiri langsung oleh Kepala Dinas DP3AP2KB, Dr. Nessi Anissa Handari, dan jajaran kepala bidang, serta Ketua PWI Depok Rusdy Nurdisyah dan para wartawan.

Dalam diskusi, DP3AP2KB menekankan pentingnya peran media dalam menyampaikan informasi yang mendidik dan ramah anak. Melalui kerja sama dengan PWI, DP3AP2KB berharap pesan-pesan penting mengenai perlindungan anak dapat menjangkau masyarakat secara lebih luas.

Ketua PWI Depok, Rusdy Nurdisyah, menyampaikan apresiasi terhadap langkah DP3AP2KB yang melibatkan insan pers dalam menyebarluaskan program-program dinas.

“Sinergi ini membuka jalan bagi para wartawan PWI khususnya, untuk turut berkontribusi dalam mengedukasi masyarakat melalui pemberitaan yang ramah anak dan informatif,” ujarnya.

Diskusi tambah mantan wartawan senior Republika ini menjadi ajang pembahasan isu serius yang sedang dihadapi Kota Depok, yaitu kekerasan dan pelecehan seksual di kalangan pelajar. 

Kepala Dinas DP3AP2KB, Nessi Anissa Handari, mengungkapkan bahwa meski di permukaan tampak kondusif, realitas di masyarakat menunjukkan masih adanya kasus bullying, pelecehan, dan kekerasan seksual yang terjadi di beberapa sekolah.

“Kami telah meluncurkan program Forum Child Goes to School yang bertujuan mengajak anak-anak untuk terlibat dalam kegiatan positif di lingkungan sekolah. Dalam pelaksanaannya, kami melibatkan psikolog, konselor, serta bekerja sama dengan kepolisian untuk memberikan edukasi,” ujar Nessi.

Nessi menambahkan, program tersebut diakui masih banyak tantangan dalam menjangkau wilayah diseluruh sekolah di Kota Depok.

“Kendala utama adalah keterbatasan cakupan. Belum semua sekolah dapat kami kunjungi, tetapi kami terus berupaya memperluas jangkauan dengan dukungan berbagai pihak, termasuk Dinas Pendidikan,” jelasnya.

Nessi menekankan, dengan menggandeng PWI untuk mewujudkan pemberitaan yang ramah anak. Peran wartawan katanya sangat penting dalam membentuk opini publik yang positif dan mendukung program-program perlindungan anak.

“Kolaborasi ini diharapkan mampu menciptakan perubahan positif, terutama dalam mengurangi angka kekerasan di kalangan pelajar. Selain itu, melalui sinergi antara pemerintah dan media, masyarakat diharapkan lebih peduli terhadap isu-isu perlindungan anak,” paparnya.

Nessi berharap kelak, Kota Depok dapat menjadi kota yang aman dan nyaman bagi tumbuh kembangnya generasi penerusnya.

Continue Reading

Selebriti

Rayakan Hari Anak Sedunia, Aktris Erna Santoso bersama Yapena Santuni Anak-anak Sekolah Paud Gratis

Published

on

FEM Indonesia, Jakarta – Merayakan Hari Anak Sedunia yang jatuh pada tanggal 20 November 2024 kemarin, aktris Erna Santoso bersama Yayasan Peduli Anak Indonesia (Yapena) dengan mengunjungi sekolah Paud gratis Mekarsari dikawasan Pisangan Baru Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur.

Sekolah Paud gratis yang diperuntukan untuk anak-anak yang kurang beruntung itu, Erna Santoso bersama pengurus Yapena seperti Wakil Ketua Sumarni Padil, Sekjen Heni Suhaeni dan aktris lawas, Elly Ermawati dan Humas Yapena Lilis Chandra Kirana, membawa sejumlah donasi dan alat alat edukasi untuk puluhan anak-anak Paud.

Merayakan hari anak sedunia bersama anak-anak kurang mampu, Erna Santoso mengaku bersyukur dan bahagia lantaran dapat menyantuni dan membahagiakan dengan cara yang berbeda di hari istimewa itu.

“Kami semua bersyukur dan datang berusaha untuk membahagiakan anak-anak yatim dan duafa disini yang sekolahnya gratis. Saya juga berterima kasih kepada mba Puji yang mendirikan sekolah gratis ini untuk anak-anak,” ujar Erna Santoso kepada FEM Indonesia usai acara perayaan Hari Anak, Selasa (19/11/2024).

Ibu dari artis Ardina Rasti ini, juga menuturkan, dalam memperingati HARI ANAK SEDUNIA Yayasan Peduli Anak Indonesia yang dipimpimnya, fokus membahagiakan anak-anak Dhuafa, Yatim dan Piatu untuk Anak Indonesia.

“Kami memberi sedikit alat Edukasi, keperluan anak belajar dan sekolah, tumbler, makan siang dan susu anak, semoga ini bermanfaat dan dapat membahagiakan anak-anak didik disini,” tutur Erna Santoso.

Sementara Wakil Ketua Sumarni Padil mengucapkan rasa bangga dan terima kasihnya kepada pemilik sekolah Paud gratis yang terus berjuang dan membimbing anak-anak kurang mampu. 

“Ini luar biasa, semangatnya ibu Puji mampu membimbing anak-anak yang karakternya beda beda dalam sekolah paud ini. Semoga sekolah ini tambah sukses dan siswanya kelak menjadi orang-orang yang sukses,” ujar Sumarni Padil.

Aktris laga yang beken dalam cerita radio, Elly Ermawati menambahkan sebagai staf ahli di Yapena Indonesia mengucapkan bahwa kita semua harus selalu mendukung masa depan anak-anak kurang mampu adalah tanggung jawab kita semua.

“Yayasan Yapena sudah berdiri selama 24 tahun dan selama itu terus fokus membantu anak-anak kurang mampu, duafa dan anak yatim. Dan semoga ada banyak ibu ibu puji yang lain yang mau dan konsen membantu pendidikan anak anak yang kurang beruntung yang mampu dan bisa membimbing anak-anak tumbuh dewasa dan menjadi orang yang sukses,” ungkap Elly Ermawati.

Sekjen Yapena yang diduduki oleh mantan Pramugari cantik, Heni Suhaeni yang turut hadir mengungkapkan sangat berarti bisa merayakan hari anak sedunia bersama anak-anak Paud. Heni mendoakan agar banyak donatur donatur lainnya yang akan berkunjung ke sekolah Paud Merkarasari itu.

“Harapan kami semua semoga Paud Mekarsari ini tetap semangat, maju terus dan pantang mundur dalam perjalananya suka dan duka,” ungkap Heni.

Lain lagi dengan ungkapan Humas Yapena Lilis Chandra Kirana, dengan kedatangan tim Yapena kata Lilis diharapkan menjadi inpirasi bagi para dermawan dan tergeral hatinya untuk membantu sekolah paud gratis Mekarsari ini.

Continue Reading

Lifestyle

Etoile Dance Center Adakan Full Lenght Ballet-Le Corsaire Jakarta, Ini Alasannya

Published

on

FEM Indonesia, Jakarta – Mencoba untuk lebih mengenalkan tari balet di Indonesia, Executive Producer of Le Corsaire Jakarta & Founder of Etoile Dance Center, Archangela Lina Lukman bersama Artstic Director dan CEO Ballet Manila Inc, Lisa Macuja Lizalde, mengadakan pertunjukan bertajuk Full Lenght Ballet – Le Corsaire Jakarta di Graha Bakti Budaya Taman Ismail Marzuki, selama dua hari, 16 – 17 November 2024.

Hanya kepada Femindonesia.com, Archangela Lina Lukman menceritakan ihwal pementasan Full Lenght Ballet – Le Corsaire Jakarta lantaran dirinya ingin cerita klasik yang tidak hanya penggalan-penggalan. Saat di Manila, Archangela Lina Lukman yang biasa disapa Angel, bersua dengan Lisa Macuja Lizalde dan akhirnya mereka sepakat menyuguhkan aksi para penari balet.

“Sebenarnya saya dari dulu balet ya. Jadi saya pengen banget bikin acara benar-benar cerita klasik kayap apa. Sebab kalau di luar negeri, balet itu sudah menjadi lifestyle mereka nonton. Tapi di Indonesia belum banyak yang tahu, kan. Suatu waktu saya ke Manila, ketemu dengan Lisa Macuja Lizalde dan mengajak untuk bikin pertunjukan di Indonesia. Tapi saya juga maunya full (ceritanya) bukan hanya cuplikan-cuplikan. Akhirnya kita pilih judul dan Le Corsaire, kayaknya fun karena adegannya banyak entertaining. Kita lakukan audisi dan sampai sekarang persiapan,” urainya.

Perempuan pemilik sekolah balet di Tangerang ini menambahkan tidak muluk saat pementasan Full Lenght Ballet – Le Corsaire Jakarta digelar selama 2 hari. Pasalnya ia ingin memperkenalkan cerita penuh dalam pertunjukan balet.

“Kita harap 70% dari seat yang di Graha Bakti Budaya terisi. Karena ini kan pertama, kita mau memperkenalkan dulu,” katanya.

Dengan diperkenalkan pementasan tersebut, Angel berharap makin banyak orang yang tertarik belajar balet, terutama kaum Adam. Pasalnya hingga saat ini, penari balet dari kalangan pria sedikit.

“Sudah mulai maju ya balet. Hanya kita kurang penari cowok kalo balet di Indonesia. Mostly kebanyakan disini dancernya kebanyakan cewek-cewek. Semoga dengan liat Le Corsaire para orangtua akan berpikir ternyata ballerina yang cowok juga oke. Ya hopely dengan adanya ini mereka terbuka ya pikirannya. Oh ini bukan untuk penari wanita aja tapi anak kecil, cowok-cowok pun menari balet pun bagus,” jelasnya.

Disinggung cerita pertunjukan dapat dikolaborasikan dengan cerita tradisional Indonesia, Angel mengaku hal itu dapat dilakukan. Bahkan mungkin suatu hari, cerita tradisional dijadikan cerita klasik balet.

“Jadi Le Corsaire ini memang sudah ada ceritanya dari zaman dulu. Mungkin jika dikolaborasikan, jadinya nanti enggak klasik. Mungkin bisa tapi jadinya eksplisit, beda. One day mungkin. Atau nanti kita bikin dari cerita tradisional Indonesia jadi klasikal balet,” imbuhnya. [foto : dokumentasi/teks : denim]

Continue Reading
Advertisement
Advertisement

Trending