Connect with us

Sosial Budaya

Masuk Usia 25 Tahun, Band Wali Buka Bukaan Rahasia, Begini Kata Apoy!

Published

on

FEM Indonesia – Tak dapat dipungkiri, Wali Band saat ini menjadi salah satu band tersukses di Indonesia. Tahun 2024 ini, band dengan personil jebolan anak-anak pesantren itu masuk berusia 25 tahun.

Wali yang lahir pada tanggal 31 Oktober 1999, semula bernama Fiera. Ketika itu Fiera berpersonil Farhan Zainal Muttaqin atau Faank (vokal), Aan Kurnia atau Apoy (lead gitar), Ihsan Bustomi atau Tomi (drum), Endang (bas) dan Raden (gitar rhythm).

Bersama manajemen Positif Art yang dipimpin mantan wartawan Rakyat Merdeka Sujana, di gedung Graha Pena kemudian nama Fiera diganti menjadi Wali. Awal diberi nama Wali, Apoy mengungkapkan sempat kaget dan tidak menyangka band mereka bisa memilih nama tersebut.

“Nama Fiera sendiri kami ambil dari inisial masing-masing personilnya. Ketika kita bertemu dengan Bapak Sujana yang sekarang bagian dari manajemen Wali. Beliau mensugest untuk merubah nama Fiera. Ketika itu beliau masuk ke kamar mandi dan setelah keluar mendapatkan nama Wali. Kami sempat shock mendengar nama itu,” ungkap Apoy di base camp Wali di kawasan Serpong, Tangerang, Banten, belum lama ini.

Menurut Apoy, nama Wali terlalu tinggi bagi ia dan teman-temannya. Apalagi, Wali identik dengan 9 Wali atau Waliullah (Wali Allah) disamakan orang yang mendekat dan menolong agama Allah SWT, atau orang yang didekati atau orang yang ditolong oleh Allah SWT.

“Wali itu nama atau diksi yang sangat sakral. Nama Wali kami konotasikan sama dengan Sunan Bonang, Sunan Giri dan Sunan Gunung Jati yang kira-kira tingkat akidah dan tauhidnya itu, imannya luar biasa di atas kami,” ungkap Apoy sang gitaris yang pernah menjadi audisional gitar grup musik Netral itu.

Namun pada akhirnya, Apoy dan kawan-kawan menerima dan memaknai kata Wali sebagai wakil. Dimana filosofi mereka adalah sebagai band yang mewakili perasaan isi hati masyarakat.

Pada tahun 2006 mereka sempat memiliki single yang bertajuk “Maafkan Aku Tak Setia”, namun di awal tahun 2007 Endang dan Raden tidak dapat lagi bergabung dengan mereka, karena ada kesibukan masing masing.

Hengkangnya Endang dan Raden meninggalkan masalah bagi Fiera band, pasalnya mereka kehilangan personel yang mengisi gitar 2. Namun permasalahan itu dapat terselesaikan dengan langkah efisiensi yakni menggantikan gitar 2 dengan keyboard synthesizer untuk mempertebal harmonisasi lagu, dengan bergabungnya Ovie pemain keyboard dan Nunu sebagai pembetot bas. Nama Fiera pun resmi berganti menjadi Wali. Dengan formasi itu Wali berhasil menembus dunia rekaman dengan album perdana yang dirilis pada tahun 2008.

Album pertama mereka bertajuk Oranb Bilang dirilis pada tanggal 26 Maret 2008. Dalam album tersebut, Wali mengandalkan lagu ” Dik” sebagai hits single, dimana bintang sinetron Shireen Sungkar juga didaulat menjadi model video klip lagu tersebut.

“Semoga Wali tetap menjadi band yang selalu menyuarakan isi hati masyarakat dengan segala tema kehidupan. Aamiin,” tutup pria kelahiran, Jakarta 8 Maret 1979.

Sosial Budaya

Gelar Bazar, Wujud Atria Hotel Gading Serpong Support UMKM

Published

on

FEM Indonesia, Tangerang – Memasyarakatkan produk lokal terus dilakukan. Semisal Atria Hotel Gading Serpong yang belum lama mengadakan Bazar UMKM. Menggandeng Asosiasi Industri Kreatif dan Pelaku Usaha atau ASIPA, acara penuh kreativitas yang diikuti lebih kurang 20 UMKM ini diadakan 18 – 19 Januari 2025 di area Lobby Grand Ballroom.

Ragam produk seperti kuliner, fashion sampai kerajinan tangan dapat ditemukan pengunjung yang hadir. Selain itu ada pula potongan harga menarik.

“Kolaborasi dengan ASIPA ini menjadi wujud nyata komitmen kami dalam mendukung pengembangan UMKM sebagai salah satu pilar utama ekonomi lokal. Kami percaya bahwa UMKM memiliki peran strategis dalam memajukan perekonomian Indonesia,” kata Residences Manager Atria Residences Gading Serpong, Benny Elanda.

Sementara Ketua ASIPA Alina Nia mengatakan kerja sama ini sebagai langkah awal positif untuk memperluas jangkauan dan mengenalkan produk kreatif pelaku UMKM sekaligus inspirasi masyarakat untuk terus mendukung produk local.

“Selain sebagai ajang promosi, bazar ini juga menjadi peluang bagi para pelaku UMKM untuk memperluas jaringan pasar, terutama menjangkau tamu hotel bintang 4, sekaligus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya keberadaan UMKM dalam perekonomian nasional,” imbuhnya. [foto : dokumentasi/teks : denim]

Continue Reading

NASIONAL

Program Jumat Berkah Wartawan Sasar Masyarakat Kurang Mampu, Ini Lokasinya!

Published

on

FEM Indonesia, Bekasi – Bersedekah tak harus menunggu kaya atau memiliki harta yang berkecukupan. Asal ada niatan serta keikhlasan ingin berbagi dengan sesama, maka lakukanlah!

Sebab, filosofi bersedekah itu sendiri, bisa dimaknai bukanlah karena dilihat dari besar atau kecilnya. Atas dasar pemikiran itu, kemudian muncul gagasan dari segenap wartawan yakni untuk berbagi dengan sesama lewat program rutin setiap hari Jum’at. Bentuknya adalah menyiapkan sarapan atau makan bagi siapa saja dalam nasi boks plus air mineral.

Dari situlah tanpa pikir panjang, segenap wartawan senior selanjutnya ingin memanfaatkan momentum hari Jumat, karena diyakini penuh keberkahan bagi siapa pun yang ingin bersedekah atau sekadar memberi makan dan minum bagi warga masyarakat yang membutuhkan.

Tersebutlah dua sosok masing – masing Agus Santosa dan Warto Nur Alam, wartawan yang pernah mengabdi atau bekerja secara profesional selama puluhan tahun di suratkabar Pos Kota. menggagas program dengan nama Jumat Berkah.

Tentu dengan niatan ikhlas agar wartawan-wartawan yang memiliki wadah group WhatsApp (WA) Silaturahim Pos Kota, bisa punya kegiatan non formal tapi penuh manfaat plus berorientasi pada nilai ibadah. Awalnya dengan mengusung program Jumat Berkah‘ yang lazim banyak dilakukan banyak elemen atau kalangan profesional.

Adalah Agus Santosa yang dua di antaranya pernah berkecimpung di desk (bidang) keartisan dan juga sport (olahraga), langsung mengeksekusi program Jumat Berkah atas nama silaturahmi wartawan Pos Kota. Tapi diam-diam menarik minat sejumlah wartawan dari luar yang pernah bekerja di koran/media spesialis perkotaan dan kriminal tersebut.

“Baru saja berjalan dua pekan, ternyata menarik minat kalangan wartawan diluar Pos Kota. Saya pun bersepakat memakai nama yang lebih terbuka dan ideal, meski harus merespon wartawan dari luar Pos Kota, lantaran agar dapat melibatkan banyak wartawan, karena minatnya yang begitu besar untuk bersedekah,” ujar Agus, wartawan PosKota (1989-2019) yang kini jadi pimpinan media online PosBeritaKota.com (2019-2025).

Lantas atas masukan dari pihak luar, barulah program berbagi diubah menjadi Jumat Berkah Wartawan. Dukungan pun mengalir dari pada jurnalis (wartawan-red) media-media lain. Hingga dimulainya pekan pertama atau ke-1 (6 Desember 2024) – pekan ke-2 (13 Desember 2024) – pekan ke-3 (20 Desember 2024), pekan ke-4 (27 Desember 2024), pekan kelima (3 Januari 2025) dan pekan ke-6 (10 Januari 2025).

Berawal dari berbagi nasi boks/aqua gelas sebanyak 30-an di pekan pertama hingga pada pekan ke-6, meningkat menjadi 100-an nasi boks/aqua botol. Kesemua itu berkat dukungan dari rekan-rekan wartawan lainnya. Sebut saja Warto Nur Alam, Isak Imron (keduanya senior PosKota), Kelana (MitraBanten) dan banyak lagi lainnya.

Ada pula wartawan Yahya Hakim (PosKota), Musa Sanjaya (FEM Indonesia), Imam Bocor (RadarNonstop), Tete Martadilaga (KoranPagi), Deden H Heksawan (JagadBisnis), Asdik (Agrariatoday), Eric Syafutra (Owner PosMetroNews), Erry (AkuratNews) serta relasi wartawan dari Kelana MitraBanten, yakni Agus Wahidin dan Heri Susanto.

“Kedepannya, kita bakal mengajak rekan-rekan wartawan atau media lainnya, tentu saja untuk bergabung bersama Program Jumat Berkah Wartawan ini. Paling tidak untuk peduli dengan sesama dengan bareng-bareng melakukan ibadah sosial,” ucap Agus yang diamanahkan sebagai admin plus koordinator lapangan Program Jumat Berkah Wartawan.

Program Jumat Berkah Wartawan tambah Agus telah mempunyai simpul-simpul atau tempat dimana pihak yang rutin didatangi. Ada puluhan orang dari 4 pangkalan ojek, 10 orang pekerja penggali kubur dan juga puluhan warga lain yang tersebar di wilayah Kecamatan Babelan dan Tambun, Bekasi.

“Donasi sekecil apapun, pasti kami terima. Jadi, sekali lagi diri kita perlu digugah, harus punya niat dan keikhlasan untuk bersedekah. Tak harus menunggu diri kita kaya raya atau memiliki harta berlebih, baru mau bersedekah,” tuturnya.

Continue Reading

Sosial Budaya

Endang S Taurina dan Ratih Purwasih Bikin Panggung Malam Tahun Baru Bergoyang Keras

Published

on

FEM Indonesia, Jakarta – Puncak perayaan Tahun Baru 2025 di Kawasan Bundaran Hotel Indonesia diwarnai dengan penampilan lighting show, 800 drone showdan pesta kembang api. 

Drone show dengan lampu LED menampilkan formasi dengan bentuk-bentuk yang unik di langit Jakarta. Pada awalnya kembang api mulai beraksi sekitar pukul 23.40 WIB, kemudian diiringi oleh penampilan lighting show hingga drone show yang tepat berada di atas kawasan Hotel Indonesia. 

Momen itu semakin meriah dengan kehadiran Presiden Prabowo Subianto di detik-detik pergantian tahun di kawasan tersebut. Beliau terlihat menyapa warga yang ikut menghadiri perayaan tersebut. Prabowo juga didampingi Mayor Teddy Indra Wijaya selaku Sekretaris Kabinet Merah Putih dan Menteri Luar Negeri Indonesia Sugiono.

Perayaan yang juga menghadirkan panggung raksasa tepat didepan Plaza Indonesia dan Grand Hyatt itu diisi sejumlah acara dj, tari dan penampilan artis penyanyi era 80an, Endang S Taurina, Ratih Purwasih, grup RAN dan Yura Yunita.

Endang S Taurina duet Ratih Purwasih mendapat kesempatan tampil mengisi panggung utama diwaktu sekitar pukul 21 setelah penampilan dj musik disko, tari dan vokal serta home band yang di bawakan oleh mc Indra Bekti dan  Okky Lukman.

Penyanyi legend kakak beradik asal Cianjur tampi diatas panggung langsung menyanyikan secara medley lagu kau tercipta bukan untukku, apa yg kucari, Antara benci dan rindu& Cinta jangan di beli serta lagu hit milik Koesplus dan Gombloh berjudul Kugadaikan Cintaku.

“Alhamdulillah semoga ini awal tahun ini bangkit lagi lagu lagu kami bisa lebih dikenal oleh para milenial mengenal kami, bukan cuma lagunya yang mereka kenal tapi kita yang mempopulerkan juga di kenal anak anak zaman now, Apalagi ada lagu lagu kami yang terbaru semoga di sukai mereka,” ujar Endang S Taurina, usai tampil pada Selasa (31/12/2024) malam.

Endang S Taurina menambahkan bahwa di 2025 diharapkan semoga Semakin sukses dan semakin banyak peluang bagi kami seniman berkarya dan kehidupan kami di perhatikan pemerintah. “Pokoknya Indonesia semakin keren khususnya di musik,” tuturnya.

Sementara Ratih Purwasih yang dalam penampilannya tampak memukau penonton mengaku mengisi acara di malam tahun baru dalam panggung out door penuh perjuangan. Ia harus berjalan kaki agak jauh dari hotelnya dikawasan kebon kacang menuju bundaran hotel Indonesia. Lalu turun dari panggung, ia bersama Endang dan Maman Piul harus menerobos lautan manusia yang hadir malam itu.

“Ini konser yang konser biasa karena kami harus menunggu dari jam 2 siang di tenda khusus artis karena takut ga bisa masuk area dan tampilnya malam hari jam 9. Pulangnya juga sungguh penuh perjuangan, semoga kelak lebih acara dibuat rapi lagi untuk kita pengisi acara agar ngga susah sekali keluar masuk dari area acara,” harapnya.

Musisi Maman Piul yang tampil mendampingi Endang S Taurina dan Ratih Purwasih dengan gesekam biolanya menuturkan bangga bisa tampil spesial malam itu. 

“Saya bangga sekali bisa mengisi  di ajak kolaborasi ya, Saya langsung ambil aja karena kebetulan saya ngga jadi keluar kota, Ya mengarrange lagu lawas untuk perform kakak adik ini, agar lebih asyik di dengar oleh anak anak milenial, Alhamdulillah banyak juga yg antusiaa” kata Maman Piul.

Continue Reading
Advertisement
Advertisement

Trending