Connect with us

Selebriti

Melawan Lupa, Evry Ju Sambangi Senior Sinematografi Perfilman Nasional, Hasan Basri

Published

on

FEM Indonesia – Sebagai insan perfilman Indonesia, humas Parfi dan produser film, Hevizon Yulis alias Evry Ju, baru-baru ini bersilaturahim dengan senior Sinematografi perfilman Nasional, Hasan Basri Jafar.

Hasan Basri kata Evry berasal dari Bengkulu dan di usianya 80 tahun masih sehat dapat berkomunikasi dengan baik, sangat jelas menceritakan pengalamannya di dunia sinematografi.

“Hasan Basri masih gagah aktif sebagai juru kamera/Sinematografi perfilman Indonesia yang memulai debutnya dari tahun 1965,  hingga menjadi pegawai di Perusahaan Film Negara ( PFN ). Dan di tangan beliau  banyak sudah lahir film  Dokumenter maupun film Bioskop/film layar lebar  di antaranya film sejarah historis bangsa Indonesia,” ujar Evry, Minggu (6/11/2022).

Evry menjelaskan, Hasan Basri telah berkarya disejumlah film berjudul, Penghianatan 30 S PKI, DJakarta 1966 dan film Drama Komersial diantaranya, Bunga Desa, Hatinya Bukan Pualam,

Ali Topan Anak Jalanan, Remaja 76 (1976), Cinta Biru (1977), Bandit-bandit Internasional (1977), Ali Topan Anak Jalanan (1977), Puber (1978), Bernafas dalam Cinta (1978), Anna Maria (1979), Khana (1980), Kembang Semusim (1980) dan Anna Maria (1980), serta unggulan dalam FFI 1980, dan Pengkhianatan G 30 S PKI (1984) diunggulkan pada FFI 1984.

“Banyak lagi cerita menarik yang beliau ceritakan saat berkerja sama dengan Sutradara – sutradara besar Indonesia diantaranya Arifin C. Noer, Nasri Ceppy – Rhoma Irama. Kerinduanya beliau pada dunia Sinematografi sangatlah besar terpancar dari cerita sederatan judul film Nasional yang sudah  beliau kerjakan  agar  bisa menjadi tontonan dan juga tuntunan,” terang Evry.

Evry menyambangi Hasan Basri dikediaman dibilangan Lubang buaya – Cipayung Jakarta Timur. Untuk perfilman saat ini katanya cukup bangga dengan para  sineas – sineas muda yang telah banyak melahirkan karya-karya emas  dan mengagumkan, itupun masih bisa beliau saksikan lewat layar kaca/Televisi.

“Harapan beliau, semoga Perfilman Indonesia terus maju dan berkembang hingga ke manca negara..Amin,” pungkas Evry.

Selebriti

Fariz RM Dijenguk Ustad Das’ad Latif di Penjara : “Semoga lagu-lagunya jadi amal!”

Published

on

By

FEM Indonesia – Dalam sebuah video yang beredar, Ustad Das’ad Latif baru-baru ini mengunjungi musisi legendaris Fariz RM didalam penjara. Dalam kunjungannya, Ustaz Das’ad mengungkapkan kekagumannya terhadap karya-karya Fariz RM, terutama lagu hits-nya yang berjudul Barcelona.

Ia juga memberikan dukungan moral kepada Fariz RM yang sedang menghadapi kasus hukum. “Wah, saya ngefans sama Fariz RM ini, Barcelona, masyaallah,” ujar Ustaz Das’ad saat bertemu Fariz RM.

Ia kemudian memberikan semangat kepada musisi tersebut dengan berkata, “Inilah kehidupan, bang. Kasus apa, bang? Sabar, bang.” Ustaz Das’ad juga mengenang sosok Fariz RM di masa lalu, saat musisi tersebut masih muda dan populer.

“Padahal, bapak waktu saya sekolah, cakep sekali. Gondrong, suaranya bagus,” kenangnya. Ia berharap karya-karya Fariz RM dapat menjadi amal jariyah yang terus mengalirkan pahala. “Mudah-mudahan lagu-lagunya jadi amal,” ucap Ustaz Das’ad.

Dalam kesempatan itu, Ustaz Das’ad juga menanyakan kabar keluarga Fariz RM. “Ada anak, bang?” tanyanya. Fariz RM pun menjawab, “Ada, udah besar-besar. Istri juga sama mereka semua.”

Kunjungan Ustaz Das’ad ini menjadi momen yang mengharukan sekaligus memberikan semangat bagi Fariz RM yang sedang menjalani masa tahanan. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk dari kalangan ulama seperti Ustaz Das’ad dapat memberikan kekuatan bagi Fariz RM untuk menghadapi proses hukum yang sedang dijalaninya.

Fariz RM sendiri dikenal sebagai salah satu musisi legendaris Indonesia dengan sejumlah karya karya lagu hits seperti Barcelona, Sakura, dan Nada Kasih.

Continue Reading

Movie & TV

Ngerih! Luna Maya Mandi Darah di Film Horor ‘Gundik’

Published

on

By

FEM Indonesia, Jakarta  – Aktris cantik Luna Maya menghadapi tantangan baru dalam karier aktingnya dengan memerankan sosok Gundik dalam film terbaru garapan sutradara Anggy Umbara.

Salah satu adegan yang paling menantang bagi Luna Maya adalah adegan mandi darah, yang merupakan bagian dari cerita film. “Saya harus mandi darah. Itu bagian dari cerita. Rasanya menantang,” terang Luna.

Luna Maya juga mengungkapkan kesulitan dalam memerankan karakter Gundik, yang memiliki pola pikir ekstrem dan bertentangan dengan norma.

“Jadi memang kesulitannya itu membuat si karakter ini berpikir dan bertindak ekstrem itu karena bertentangan dengan norma, jadi itu yang harus kita singkirkan dan berusaha masuk ke situ, itu nggak gampang,” jelasnya.

Film Gundik tidak hanya menampilkan Luna Maya, tetapi juga aktor dan aktris ternama lainnya seperti Maxime Bouttier, Agus Kuncoro, dan Tyo Pakusadewo. Anggy Umbara ingin mengajak penonton untuk menebak makna tersembunyi dalam setiap adegan film, melalui penggunaan semiotika.

Film ini mengisahkan tentang aksi perampokan yang berujung pada terungkapnya kekuatan gaib seorang Gundik, yang diperankan oleh Luna Maya. foto dok. ig@filmgundik

Continue Reading

Selebriti

Murni dari Hatinya, Artis Celine Evangelista Mantap Mualaf

Published

on

By

FEM Indonesia – Keputusan artis cantik, Celine Evangelista untuk menjadi mualaf telah menarik perhatian publik. Banyak yang bertanya-tanya tentang alasan di balik keputusan tersebut.

Celine menegaskan bahwa keputusannya ini murni berasal dari hatinya, tanpa paksaan atau pengaruh dari siapapun. Ia telah lama mempelajari agama Islam dan merasa terpanggil untuk memeluk agama ini.

“Ini adalah keputusan pribadi saya, dan saya sangat yakin dengan keputusan ini,” kata Celine dalam sebuah pernyataan, saya merasa menemukan kedamaian dan kebahagiaan dalam agama Islam”, ungkapnya. 

Celine juga membantah spekulasi bahwa keputusannya ini terkait dengan urusan pekerjaan atau asmara. Ia menegaskan bahwa ini adalah murni perjalanan spiritualnya. “Saya tidak ingin orang lain salah paham tentang keputusan saya, ini bukan tentang popularitas atau materi, tetapi tentang hubungan saya dengan Tuhan, katanya.

Celine berharap bahwa keputusannya ini dapat diterima oleh semua pihak. Ia juga meminta agar privasinya dihormati dalam menjalani proses belajar dan mendalami agama Islam. “Saya masih dalam proses belajar, dan saya mohon doa dari semua orang agar saya dapat istiqomah dalam menjalani agama ini,” tuturnya.

Dengan keyakinan yang kuat, Celine siap menghadapi tantangan dan rintangan yang mungkin muncul dalam perjalanannya sebagai seorang mualaf. foto dok. ig@celine_evangelista

Continue Reading
Advertisement
Advertisement

Trending